iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

“A Glimpse od Indonesia Diversity” Menutup Program Summer School FEB UI-OPHI Oxford University

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > “A Glimpse od Indonesia Diversity” Menutup Program Summer School FEB UI-OPHI Oxford University

Rangkaian kegiatan The G20 T20 Multidimensional Poverty Alleviation Summer Program yang merupakan kolaborasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dengan Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI) Universitas Oxford resmi ditutup pada Jumat (12/8) lalu. Penutupan program ini dilaksanakan di Makara Art Center UI dalam bentuk acara seni bertajuk “A Glimpse of Indonesian Diversity: Reflection From The Arts and Culture to Support Indonesia’s G20 Presidency”.

Acara tersebut menampilkan berbagai bentuk pertunjukan seni, mulai dari tari tradisional hingga permainan piano klasik. Selain itu, dalam acara tersebut juga dipamerkan beberapa kerajinan tradisional serta kain tradisional dari berbagai daerah, seperti kain manik, kain tenun, kain palu, dan berbagai jenis batik.

Dekan FEB UI, Teguh Dartanto, Ph.D

Dekan FEB UI, Teguh Dartanto, Ph.D., menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat sehingga program yang dilaksanakan secara daring dan luring selama dua minggu ini dapat berjalan lancar. Banyak tantangan sebelum dan selama berjalannya program ini, seperti beberapa instruktur dan peserta terkonfirmasi positif Covid-19, masalah visa, dan masalah lainnya. Namun, dengan semangat kerja sama yang kuat serta sikap saling memahami dan saling membantu, semua tantangan dan rintangan tersebut dapat teratasi sehingga para peserta bisa berkumpul di dalam forum tersebut.

“Tema acara ini cukup sejalan dengan topik Program Summer School. Pada Program Summer School, pembahasan berfokus pada masalah kemiskinan multidimensi yang mengharuskan kita untuk melihat keberagaman dalam pengukuran kemiskinan yang mempertimbangkan banyak aspek kemanusiaan. Sementara itu, acara budaya dan seni ini juga merupakan komitmen kami untuk menghargai keberagaman di Indonesia,” kata Teguh.

Menurut Direktur OPHI Oxford University Profesor Sabina Alkire, pada 2015 pemimpin dari 193 negara berkomitmen untuk mencapai 17 Sustainable Development Goals dalam 15 tahun kedepan, termasuk mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya. Ketika mempertimbangkan penghapusan kemiskinan sebagai SDGs pertama, hal yang dapat membuat gentar adalah situasi pascapandemi dengan krisis iklim, kenaikan harga pangan, dan harga bahan bakar yang dapat menuju resesi global.

“Orang-orang dari berbagai golongan dapat dengan mudah untuk berpaling dari tujuan tersebut. Namun, kepemimpinan Prof. Bambang Brodjonegoro dan Pak Teguh dapat mengorganisir program ini sebagai side event yang berkontribusi untuk mengurangi kemiskinan dalam segala bentuknya,” kata Prof. Sabina.

Prof. Sabina juga mengapresiasi semua pihak yang bekerja keras dalam Program Summer School. Ia berharap kegiatan G20 dan T20 selanjutnya dapat mendukung terciptanya dunia yang bebas dari kemiskinan, melalui beragam keahlian, baik melalui karya musik, lagu, pidato, maupun seminar. “Selama dua minggu kita memiliki privilege untuk mengadakan Summer School yang membahas pengukuran dan analisis multidimensi mengenai kemiskinan dengan lebih dari 82 peserta dari 29 negara,” kata Prof. Sabina.

Related Posts