id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Anies Baswedan Bicara Soal ASEAN dan Persatuan di UI

Universitas Indonesia > Berita > Anies Baswedan Bicara Soal ASEAN dan Persatuan di UI

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memaparkan keynote speech pada penutupan The 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018: What is Southeast Asian? Exploring Uniqueness and Diversity yang dihelat oleh Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (24/3).

Dalam paparannya, Anies menyinggung tentang keberagaman yang menjadi salah satu ciri khas negara-negara ASEAN. Ia mencontohkan, ada sekitar lebih dari 500 bahasa yang dituturkan di kawasan ini, dan Indonesia menyumbang hampir 400 di antaranya.

“Kerap kali kita merayakan keberagaman secara berlebihan. Padahal, keberagaman itu diberikan,” ujar Anies. “Tanpa perlu mengusahakan, siapa pun kita memang ditakdirkan menjadi bagian dari kisah keberagaman di dunia.”

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI berpendapat, persatuanlah yang membawa ASEAN sebagai kawasan regional yang kuat dan memicu iklim persahabatan yang suportif antarnegara anggotanya. Hal ini, lanjut Anies, tidak ditemukan pada negara-negara di kawasan regional Asia lainnya.

Anies mencontohkan kawasan Asia Timur yang selalu diwarnai intrik antarnegara bertetangga seperti Cina dengan Taiwan dan Jepang dengan Korea. Selain Asia Timur, India, Bangladesh, Pakistan yang bertetangga di Asia Selatan pun tak kalah panas hubungannya.

Hal tersebut berkebalikan dengan hubungan antarnegara di kawasan ASEAN yang menurut Anies cenderung sejuk. Beberapa intrik yang terjadi masih mampu ditengahi dan diredam berkat hubungan persaudaraan dengan negara-negara lainnya sesamaanggota ASEAN.

Untuk konteks Jakarta, sang gubernur menyebut bahwa isu keberagaman tak terhindarkan. Isu ini kerap menjadi masalah lantaran ketidakadilan ekonomi di kawasan Ibukota lumayan parah.

Baginya, persatuan sukar diwujudkan tanpa persamaan hak dan akses. “Tidak bisa kita bilang Indonesia bersatu kalau di area-area terpencil negeri ini, hak dan akses saja timpang sekali. Jakarta saja belum berhasil menuntaskan soal itu.”

“Jika Jakarta berhasil mewujudkan pemerataan itu, baru kita bisa sampaikan pesan kalau Indonesia juga bisa. Itulah yang sedang kami kerjakan,” pungkas Anies.

Related Posts

Leave a Reply