id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

BEM UI Luncurkan Gerakan UI Mengajar Angkatan 3

Universitas Indonesia > Berita > BEM UI Luncurkan Gerakan UI Mengajar Angkatan 3

Memasuki tahun ketiga, Gerakan UI Mengajar (GUIM) kembali membuka gerbangnya secara resmi melalui grand launching yang dilaksanakan pada Rabu (04/09) di Aula Terapung Perpustakaan Pusat UI, Depok. Dalam acara ini terdapat sesi talk show, pemberian testimoni, sosialisasi buku kisah perjalanan para pengajar GUIM, dan sosialisasi mekanisme pendaftaran pengajar GUIM yang akan dilaksanakan mulai tanggal 4-18 September. Dalam peluncuran ini juga dilakukan pengumpulan donasi buku dan seragam dari peserta yang hadir yang nantinya akan diserahkan kepada anak-anak peserta didik GUIM yang membutuhkan.

Menurut Asep Muhamad selaku Ketua Pelaksana GUIM 3, melalui peluncuran ini, GUIM ingin mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli dan menyadari pentingnya pendidikan serta sebagai genderang resmi dibukanya perekrutan pengajar. “Gerakan ini menjadi wadah kontribusi mahasiswa Universitas Indonesia dalam usaha meningkatkan motivasi peserta didik sekolah dasar di daerah pelosok yang dianggap membutuhkan perhatian khusus,” ungkapnya ketika membuka acara. Ketua BEM UI 2013 Ali Abdillah dalam sambutannya juga menambahkan bahwa gerakan ini diharapkan juga dapat menginspirasi universitas lain untuk membuat program serupa.

GUIM sendiri adalah suatu gerakan mahasiswa yang memiliki tujuan utama untuk memotivasi peserta didik Sekolah Dasar (SD) di daerah pelosok. Seluruh tim GUIM yang terdiri dari panitia dan pengajar akan diberangkatkan untuk mengabdi ke pelosok daerah selama kurang lebih tiga minggu di liburan setelah semester ganjil. Pengajar-pengajar yang dikirim ke daerah pelosok tersebut merupakan mahasiswa terbaik UI yang telah melalui proses tahapan seleksi yang cukup panjang.

“Untuk angkatan ketiga ini kami akan mengirimkan pengajar-pengajar kami ke 3 titik di daerah Indramayu selama 25 hari. Di sana kami akan masuk ke SD-SD yang memang kekurangan tenaga pengajar,” tutur Asep. Selain mengayomi para murid, tim juga akan memberi pelatihan kepada para guru di sana. “Ketika nanti kami sudah tidak ada, diharapkan guru-guru ini tetap memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak tersebut,” Asep menambahkan.

Di dalam program GUIM ketiga ini juga terdapat gerakan 1.000 seragam dan 1.000 buku yang diharapkan nantinya akan memberikan motivasi dan semangat bagi anak-anak di daerah binaan GUIM. Selain itu juga akan ada program Rumah GUIM, yaitu pendirian rumah baca yang diharapkan kedepannya akan menjadi sebuah tempat sarana belajar dan pengembangan kreativitas di luar sekolah bagi anak-anak di daerah binaan.

Dalam sesi talk show sendiri hadir tiga narasumber yang memang menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan yaitu Imelda Fransisca (Miss Indonesia 2005 dan Duta Pendidikan 2009), Arga Tyas Asmoro (Pengajar GUIM ke-2), dan Anggun (Pengajar Muda Indonesia Mengajar). Dalam talk show bertema “Pendidikan dan Pemuda” ini ketiga pembicara membagikan pengalamannya saat terjun langsung ke tempat-tempat terpencil demi memberikan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat, juga masalah-masalah yang dihadapi di sana.

“Anak-anak di daerah itu sebenarnya tidak ada yang malas ke sekolah. Namun bukan untuk belajar, melainkan untuk bermain dengan teman-temannya. Jadi, menghargai guru itu sulit sekali dilakukan di sekolah-sekolah terpencil karena niat awal anak-anaknya juga sudah beda,” ungkap Arga mengenai salah satu kesulitan yang dihadapinya.

Selain itu para pembicara juga memotivasi agar kaum muda juga bisa ambil peran dalam memperbaiki dunia pendidikan di Indonesia. “Jangan sampai kita, kaum muda, hanya protes terus kepada pemerintah tanpa mau bertanya kepada diri kita sendiri mengenai apa yang sudah kita lakukan. Akan lebih baik kalau kita juga dapat berkontribusi bagi bangsa ini dengan cara kita masing-masing, bukan hanya terus mengeluh,” ujar Anggun ketika bercerita tentang motivasinya ketika dulu mengikuti program Indonesia Mengajar.
Rangkaian terakhir dalam peluncuran ini adalah pengenalan buku Gerakan UI Mengajar 2 berjudul Pesan dari Sabong yang berisi kisah-kisah unik para pengajar ketika melakukan aktivitas mengajar di daerah-daerah. Buku ini tidak dijual secara umum dan hanya bisa dipesan secara online ataupun melalui pihak BEM UI. Diharapkan dengan adanya buku ini semakin banyak orang yang terinspirasi untuk berkontribusi bagi pendidikan bangsa. (WND)

Related Posts

Leave a Reply