iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Bersama Kemendikbudristek dan LPDP. PTN-BH se-Indonesia Bahas Pengelolaan Dana Abadi Pendidikan Tinggi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Bersama Kemendikbudristek dan LPDP. PTN-BH se-Indonesia Bahas Pengelolaan Dana Abadi Pendidikan Tinggi

Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) se-Indonesia menggelar pertemuan resmi di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), pada Kamis (21/7). Pertemuan yang juga digelar melalui Zoom Meeting ini bertujuan untuk membahas pengelolaan Dana Abadi Pendidikan Tinggi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) serta Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris; Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik UI, Vita Silvira, S.E., Ak., MBA., CA; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K); dan Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA.

Hadir pula perwakilan dari Kemendikbudristek RI, yaitu Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjendikti Ristek), Dr. Lukman, S.T., M.Hum., dan Plt. Sekretaris Dirjendikti Ristek, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D.; serta perwakilan dari LPDP Kementerian Keuangan RI yang meliputi Direktur Fasilitas Riset, Ir. Wisnu Sardjono Soenarsono M.Eng.; Direktur Investasi, Muhammad Oriza, S.E.; dan Tim Pendamping LPDP, Fahdiansyah Putra S.E., M.A.

Dalam sambutannya, drg. Nurtami berharap pertemuan ini dapat mempererat kerja sama antar-PTN-BH dalam mengawal peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Di tengah tantangan tersebut, perlu adanya upaya pengembangan kinerja dengan menggandeng industri, pemerintah, dan mitra luar negeri. “Mudah-mudahan kesempatan ini bisa mengelaborasi ide-ide, strategi yang kita rancang bersama, serta peluang kerja sama untuk saling memperbaiki kondisi di universitas masing-masing,” kata drg. Nurtami.

Dalam pemaparannya mengenai sistem pemberian Dana Abadi Pendidikan Tinggi, Dr. Lukman menyampaikan, pengadaan Dana Abadi Pendidikan Tinggi oleh LPDP dan Kemendikbudristek ini merupakan upaya membentuk kampus unggul berkelas dunia. Untuk mewujudkannya, Kemendikbudristek mengadakan sistem World Class University (WCU) Analytic. WCU Analytic dapat dimanfaatkan masing-masing perguruan tinggi untuk melihat perbandingan antarperguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Di dalamnya terdapat 22 indikator yang menjadi standar bagi perguruan tinggi untuk bersaing di ranah internasional.

Untuk pengelolaan Dana Abadi, Kemendikbudristek menyediakan Sistem Dana Abadi (SINADI) untuk memudahkan perguruan tinggi berkomunikasi dengan Kemendikbudristek. “Kami telah menyiapkan sistem bernama SINADI untuk memudahkan monitoring, termasuk juga pencairan oleh LPDP,” jelas Dr. Lukman.

Melalui Peraturan Nomor 11 Tahun 2021, pemerintah menetapkan Dana Abadi Pendidikan Tinggi guna meningkatkan kuantitas dan kualitas penganggaran perguruan tinggi negeri di Indonesia. Prof. Tjitjik menjelaskan, pengadaan Dana Abadi Pendidikan Tinggi didasari kesadaran pemerintah atas kontribusi terhadap pendanaan pendidikan yang masih terbatas. Program Dana Abadi Pendidikan Tinggi ini ditargetkan untuk PTN-BH sebagai badan hukum yang mengelola aset finansial secara independen.

Sebagai langkah awal, setiap PTN-BH diharapkan memiliki Dana Abadi masing-masing dan menggalang dana tambahan dari tahun ke tahun. Pertanggungjawaban keuangan Dana Abadi menggunakan mekanisme pengawasan penggunaan bantuan pendanaan PTN-BH: PMK No. 100/PMK.02/2020 Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12. “Dana Abadi PTN dapat digunakan secara fleksibel oleh PTN-BH, misalnya untuk peningkatan kualitas Tri Dharma berstandar internasional dan inisiatif WCU,” kata Prof. Tjitjik.

Acara pembahasan Dana Abadi ini juga dihadiri Wakil Rektor PTN-BH se-Indonesia, antara lain dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Andalas.

Related Posts