id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dies Natalis FEB UI ke-69: Fintech, Teknologi dan Transformasi Layanan Keuangan Masa Depan

Universitas Indonesia > Berita > Dies Natalis FEB UI ke-69: Fintech, Teknologi dan Transformasi Layanan Keuangan Masa Depan

Dalam rangkaian Dies Natalis ke-69 Tahun, FEB UI menggelar acara Kuliah Umum dengan topik pembahasan “Financial Technology (Fintech) and The Transformation of Financial Services” yang dimoderatori oleh Kiki Verico selaku Wakabid Penelitian LPEM yang berlangsung di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung Dekanat, Kamis (26/9/2019).

Adjunct Lecturer in Public Policy at the Harvard Kennedy School, Jay Rosengard, memaparkan bahwa inklusi keuangan pada negara berpendapatan rendah dan sebagian besar rumah tangga serta bisnis tidak memiliki akses ke layanan keuangan formal.

Maka, mayoritas yang tidak memiliki rekening bank ini kehilangan alat keuangan yang penting untuk menghasilkan kemakmuran ekonomi keluarga berpenghasilan tinggi dan perusahaan besar. Peluang yang setara untuk memanfaatkan layanan yang penting dalam mengelola keuangan rumah tangga dan perusahaan terlepas dari tingkat pendapatan atau ukuran bisnis seseorang.

Mengurangi marginalisasi keuangan dengan menghasilkan pertumbuhan yang lebih adil dan berkelanjutan. “Kuncinya ialah untuk mempromosikan pemberdayaan ekonomi yang dikecualikan secara finansial melalui inovasi dalam desain, pengiriman, dan regulasi produk keuangan,” katanya.

 

 

Indonesia telah menjadi pemimpin global dalam keuangan mikro, tetapi akses ke layanan keuangan mikro menurun bahkan ketika angka inklusi keuangan Global Findex Bank Dunia membaik (tetapi masih relatif lebih rendah daripada negara-negara Asia Timur & Pasifik dan berpenghasilan Menengah Rendah). “Bank-bank Indonesia kondisinya likuid, pelarut, dan menguntungkan serta ekonomi Indonesia telah berjalan baik, tetapi UKM menghadapi krisis kredit,” imbaunya.

“Teknologi keuangan (Fintech) merupakan penggunaan teknologi untuk menyediakan layanan keuangan, seperti transfer domestik, pengiriman uang asing, pembayaran e-commerce, nilai tersimpan & penghematan dompet elektronik, pinjaman crowdfunding dan pinjaman peer-to-peer. Fintech disruptive didorong oleh ketidakpercayaan pada lembaga keuangan mapan dan praktik non-kompetitif keuangan konvensional,” jelasnya.

Sementara, fintech komplementer didorong oleh instrumen keuangan yang terbatas dan bahkan lebih terbatasnya akses ke instrumen ini. Pembayaran seluler dijadikan alat untuk mencapai tujuan. Dalam jangka pendek, tingkatkan pendapatan yang dapat dibuang dengan mengurangi biaya transaksi untuk melakukan pembayaran.

Sedangkan jangka panjang harus dimanfaatkan untuk memberikan akses ke portofolio lengkap layanan keuangan (tabungan, kredit, asuransi). Sering digunakan untuk menyaring pelanggan untuk bunga tinggi, pinjaman jangka pendek, menciptakan perangkap utang.

Contoh Lain dari Fintech dan Pinjaman UKM, terdiri dari Fundbox (uang muka pada faktur yang beredar), Fundera (pemberi pinjaman yang disaring sebelumnya & pinjaman yang disetujui sebelumnya), lingkaran pendanaan, Kabbage (menargetkan pedagang menggunakan situs web), NAV (profil kredit bisnis gratis), OnDeck (menggunakan agregasi data dan teknologi pembayaran elektronik untuk menilai kelayakan kredit UKM), dan SizeUp (membantu bank untuk menyediakan layanan khusus untuk peminjam UKM mereka).

Implikasi kebijakan untuk fintech dan pinjaman UKM bahwa kendala utama bukan pada sisi penawaran, baik dari bank menengah/besar sering kelebihan modal dengan kelebihan likuiditas. Namun, masalah juga timbul pada sisi permintaan terhadap pinjaman kepada UKM dengan menggunakan metode konvensional berbiaya tinggi dan berisiko tinggi.

“Fintech seperti Lembaga Pendanaan atau Modalku mengatasi tantangan ini untuk dapat mengidentifikasi & menilai calon peminjam dengan biaya transaksi yang lebih rendah serta penilaian risiko yang lebih akurat daripada bank,” tutupnya.

Sumber:

https://www.feb.ui.ac.id/blog/2019/09/28/rangkaian-dies-natalis-feb-ui-ke-69-tahun-hadirkan-dosen-tamu-dari-harvard-kennedy-school-bahas-teknologi-dan-transformasi-layanan-keuangan/

Related Posts

Leave a Reply