id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Doktor FTUI Ajukan Indeks-RA, Sebuah Alternatif Pengukur Nilai Indeks Sitasi

Universitas Indonesia > Berita > Doktor FTUI Ajukan Indeks-RA, Sebuah Alternatif Pengukur Nilai Indeks Sitasi

Adian Fatchur Rochim  berhasil mempertahankan disertasinya di bidang Ilmu Teknik Elektro yang berjudul “Metode Indeks-RA Sebagai Salah Satu Alternatif Indikator Nilai Dampak Peneliti yang Adil Berdasarkan Hukum Lotka dan Metode Index Jain” pada sidang promosi doktor yang dilaksanakan di Ruang Chevron FTUI pada Selasa (18/12/2018).

Dalam disertasinya tersebut, Adian mengajukan sebuah metode baru untuk mengukur sitasi para peneliti di Indonesia, yaitu metode indeks-RA (root area). Metode indeks-RA ini adalah suatu metode yang menggunakan basis luas area dari data set peneliti untuk mengukur indeks sitasi.

Sitasi adalah rujukan yang diterima suatu karya ilmiah terindeks dari karya ilmiah lain yang juga terindeks. Sederhanya, sitasi adalah banyaknya tulisan yang dihasilkan seorang peneliti dan bagaimana tulisan tersebut dikutip oleh orang lain.

Sitasi menjadi penting karena semakin tinggi nilai sitasi seorang peneliti, maka peneliti tersebut dianggap semakin kredibel.Metode RA ini berusaha memperbaiki metode sitasi yang telah ada sebelumnya, terutama metode h-index. H-index atau Hirsch Index atau Hirsch Number adalah suatu metode penghitungan yang umum digunakan oleh dunia pendidikan saat ini dalam menghitung kualitas seorang peneliti.

Metode H-index punya kelemahan dari dua sisi, yaitu pada kasus peneliti yang memiliki banyak makalah dengan sitasi kecil, dan kedua adalah pada kasus peneliti yang memiliki sitasi tinggi, namun dengan jumlah makalah yang sedikit.Kedua kasus ini, masih sangat sering terjadi di negara-negara berkembang, terutama di negara Asean.

Dalam disertasi ini, dengan alat ukur pembanding, metode RA dibandingkan dengan metode indeks lainnya, yaitu metode indeks-G dan indeks-H.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa rata-rata nilai diskriminasi metode perhitungan indeks-RA adalah 9% lebih rendah dibanding nilai diksriminasi indeks h yaitu 20%, dan indeks G sebesar 15%.

Sehingga dapat dikatakan bahwa indeks-RA mampu memperbaiki dan meningkatkan kesensitifann pengukuran indeks sitasi peneliti dan cocok dengan kondisi dunia pendidikan Indonesia, dimana tingkat penelitian masih sedikit.

 

 

Related Posts

Leave a Reply