id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Doktor UI Ini Temukan Konsep Pelatihan Inovatif bagi Para Dokter Puskesmas

Universitas Indonesia > Berita > Doktor UI Ini Temukan Konsep Pelatihan Inovatif bagi Para Dokter Puskesmas

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang Farida Rusnianah berhasil meraih gelar doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan perolehan nilai disertasi sangat memuaskan pada sidang doktoral Senin (21/5/2018).

Disertasi yang ia paparkan pada kesempatan tersebut berjudul Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Tempat Kerja (P2BTK) untuk Peningkatan Kompetensi Pelayanan Komprehensif Berpusat pada Pasien bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Dalam disertasi tersebut ia memaparkan model pembelajaran inovatif bagi para dokter, yaitu model P2BTK. Model pembelajaran ini baru pertama kali ada di Indonesia dan orisinil dihasilkan oleh dunia kedokteran Tanah Air.

Model P2BTK adalah sebuah model dimana para dokter FKTP seperti Puskesmas, dilatih kemampuan dan pengalamannya. Dalam model ini, para dokter pada setiap pertemuan diharuskan memaparkan laporan penyakit kronik yang mereka temui sehari-hari di tempat kerja.

Setelah itu, sesi akan dilanjutkan dengan diskusi untuk mendapat masukan dari teman sejawat atau fasilitator serta ahli yang menjadi narasumber dalam pelatihan. Para dokter juga diwajibkan untuk melakukan kunjungan langsung ke FKTP di daerah-daerah.

Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dokter agar dapat melayani masyarakat lebih baik, karena selama ini kemampuan dokter untuk melayani pasien secara mandiri di FKTP masih rendah dibandingkan dengan dokter rumah sakit.

“Sehingga pada akhirnya FKTP hanya dijadikan “tempat singgah” atau sekedar menjadi tempat masyarakat mencari rujukan sebelum menjajaki rumah sakit,” jelas Farida.

Diakui Farida, masalah peningkatan kompetensi dokter di FKTP lebih kompleks dari pada sekedar mau atau tidak maunya sang dokter.Menurut Farida, selama ini dokter FKTP bukannya tidak mau meningkatkan kompetensi dengan mengambil jalur spesialis, tetapi karena kesibukan menangani pasien, tidak ada waktu untuk melakukan hal itu.

Model sistem P2BTK ini diharapkan dapat menjadi solusi dari masalah ini, sehingga para dokter dapat tetap dapat tetap meningkatkan kompetensinya sambil tetap melayani pasien, sehingga kesenjangan kompetensi antara dokter rumah sakit dan dokter FKTP dapat teratasi.

“Mudah-mudahan ini menjadi solusi buat dokter-dokter Indonesia yang bekerja di fasilitas primer untuk meningkatkan kompetensinya sehingga lebih membawa manfaat bagi masyarakat,” ujar Farida.

Related Posts

Leave a Reply