https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Doktor UI Teliti Sistem Boundary dalam Praktik Spasial di Hunian Muslim - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Doktor UI Teliti Sistem Boundary dalam Praktik Spasial di Hunian Muslim

Universitas Indonesia > Berita > Doktor UI Teliti Sistem Boundary dalam Praktik Spasial di Hunian Muslim

Pada hari Kamis, (21/01/2020) Fakultas teknik UI kembali menganugerahi gelar doktor kepada salah satu mahasiswa terbaik FT UI, Samsu Hendra Siwi. Melalui disertasinya yang berjudul “Boundary dan Tingkat Privasi dalam Praktik Spasial di Hunian Muslim”, Samsu resmi diangkat menjadi Doktor dari Departemen Arsitektur FTUI.

Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Yandi Andri Yatmo, ST., M. Arch., Ph.D. dan ko-promotor Prof. Paramita Atmodiwirjo, ST., M. Arch., Ph.D. ini bertujuan untuk menjelaskan tentang tindak menciptakan boundaries yang dilakukan dalam kegiatan sehari-hari berdasarkan praktik religius yang akan berimplikasi pada praktik spasial hunian.

Secara konseptual, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman boundaries yang terkait dengan praktik religius khususnya pada hunian muslim.

Melalui penelitian ini, terdapat beberapa temuan bahwa boundaries konsep “melihat tetapi tidak terlihat” dengan memberikan pembatas antara ruang “kami” dan “mereka”. Konsep ini sebagai manifestasi kebutuhan perempuan muslim dalam praktik spasial terkait dengan praktik religinya.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya upaya pemenuhan kebutuhan privasi yang tidak lepas dari hadirnya boundaries. Dengan sedikitnya penelitian tentang boundaries sebagai manifestasi aktifitas religi dan penciptaan boundaries dalam praktik spasial keseharian, maka Samsu memutuskan untuk mengangkat permasalahan tersebut.

Kedepannya, penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dengan memberikan ruang dialog antara privasi dan sustainibilitas (pengudaraan dan pencahayaan) pada lahan terbatas baik di perkotaan ataupun di perkampungan.

Related Posts

Leave a Reply