Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) menggelar program pembekalan sebagai upaya peningkatan kesiapan dosen di dalam memfasilitasi pembelajaran kolaboratif daring dengan Kerangka Kerja Community of Inquiry.
Pembekalan berlangsung pada bulan Juni – Juli 2019 dan ditutup dengan penyelenggaraan seminar yang dilaksanakan pada Kamis (21/11) di kampus Fasilkom UI Depok.
Adapun peserta pembekalan adalah para dosen Ilmu Komputer atau Sistem Informasi di lingkungan Universitas Trunojoyo (Madura), Universitas Bina Darma (Palembang), dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (Makassar). Pemilihan peserta didasari oleh aspek kesiapan dan kebutuhan institusi-institusi tersebut akan pembelajaran daring.
Pembekalan berupa pelatihan dan ditindaklanjuti dengan shadow teaching di kelas yang diampu peserta dan shadow mentoring di kelas online yang diampu oleh tim Pengmas.
Program Pengmas ini mengusung tema Model Community of Inquiry yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dosen (partisipan) dalam mengelola dan memfasilitasi pembelajaran kolaboratif online.
Selain menjalankan program pembekalan bagi para dosen, tim Pengmas Fasilkom juga menghasilkan 2 modul pembelajaran yang tercatat Hak Ciptanya, yang berjudul: (1) Online Course Design (2) Memfasilitasi Pemblajaran Kolaboratif Daring dengan Kerangka Kerja Community of Inquiry, serta 1 Luaran buku berjudul Pembelajaran Kolaboratif Daring Asinkronus: Pengelolaan & Penelitian.
Program ini berangkat dari semakin merebaknya penerapan e-Learning di institusi pendidikan di berbagai pelosok di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Fasilkom UI menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi di lingkungan pembelajaran kolaboratif daring masih rendah meskipun mereka mempunyai kemampuan teknis tinggi.
Konsekuensinya, peran dosen semakin kompleks di era perubahan, dimana dosen bertambah peran untuk membantu mahasiswa meningkatkan kesiapannya dalam pembelajaran kolaboratif daring.
Namun kenyataannya, upaya peningkatan kemampuan dosen dalam mengampu pembelajaran daring masih terbatas.
Ketua Tim Pengmas Fasilkom UI Dr. Kasiyah menuturkan, “Saat ini masih banyak yang harus dibenahi supaya kontribusi penggunaan teknologi dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Perlu dicatat bahwa teknologi bukan agen perubahan dalam pendidikan, melainkan manusianya. Sebagai salah satu agen penting, kesiapan dosen dan mahasiswa perlu mendapatkan perhatian.
Mereka meyakini bahwa kemajuan UI dicapai dengan berkontribusi menyukseskan institusi lain. Program Ipteks Bagi Masyarakat ini merekatkan dosen-dosen antar institusi sebagai langkah awal terbentuknya komunitas praktisi dalam bidang pembelajaran kolaboratif daring.
Aksi tim Pengmas Fasilkom merupakan bagian dari pengamalan nyata nilai-nilai UI terutama bentuk tanggung jawab dan kebersamaan di dalam menyukseskan pembelajaran kolaboratif daring.
Sulit dibayangkan merajut persatuan bangsa ini, jika di kelas mahasiswa menandang teman sebagai rival dalam belajar, ataupun belajar sendiri dan meraih sukses sendiri tanpa mengaitkannya dengan upaya keberhasilan orang lain. Pembelajaran kolaboratif adalah keharusan.”
