id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dosen FK UI Rancang Alat Deteksi Stroke Termurah

Universitas Indonesia > Berita > Dosen FK UI Rancang Alat Deteksi Stroke Termurah

unnamed-300x249Risiko penyakit stroke terus meningkat. Tak hanya menjangkiti mereka yang terindikasi menderita penyakit jantung, stroke juga menghantui orang dengan kegemukan, pola makan tidak seimbang, perokok, dan orang dengan tekanan darah tinggi. Di dunia, stroke merupakan penyebab kematikan ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Sementara itu, di Indonesia stroke merupakan penyebab kematian nomor satu bagi pasien berusia 55—64 tahun.

Penanganan stroke perlu dilakukan dengan cepat dan tepat. Melihat pentingnya hal tersebut, Staf Pengajar di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran UI, Dr. dr. Al Rasyid, Sp.S (K), merancang sebuah alat pengukur kekentalan darah bagi penderita stroke. Alat tersebut dinamakan Mikrokapiler Digital. Dengan tingkat keakuratan yang tepat, alat tersebut praktis, mudah dibawa, dan murah. Menurut Rasyid, karena harganya yang terjangkau, pasien stroke bisa mendapatkan penanganan yang optimal dan sesegera mungkin. Selain itu, karena mudah dibawa kemana saja, alat ini dapat mudah dimobilisasi ke daerah-daerah terpencil. “Karena daerah pedesaan masih minim alat kesehatan,”  kata Rasyid di hadapan wartawan, Selasa (24/6), di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Rasyid menambahkan, untuk memproduksi alat mikrokapiler digital ini biaya yang dibutuhkan hanya Rp 5 Juta. Biaya tersebut dapat ditekan jika alat tersebut diproduksi dalam jumlah besar. Sementara itu, untuk memeriksakan diri menggunakan alat tersebut hanya memerlukan biaya sebesar Rp 20 ribu. Dokter yang baru saja menyelesaikan pendidikan doktoralnya baru-baru ini tersebut mengatakan bahwa rancangannya ini sudah mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. “Penanganan stroke yang lebih baik untuk Indonesia yang lebih sehat,” ucap Rasyid.

Ide awal rancangannya tersebut muncul pada tahun 2000, yang kemudian mulai ia matangkan pada tahun 2005. Alat ini kemudian ia teliti lebih dalam saat ia menjalani studi doktoralnya di FK UI. Cara pemakaiannya pun mudah, darah yang telah diambil ditempelkan pada alat kemudian pada monitor nilai kekentalan darah akan terlihat. “Saya cari alat yang sistemnya sama dengan pembuluh darah di otak, yaitu mikrokapiler,” ucapnya.

Pemeriksaan kekentalan darah menjadi penting karena kekentalan darah dapat mengakibatkan aliran darah melambat. Hal tersebut berbahaya bagi penderita stroke. Menurut Rasyid, yang perlu ditolong jika terjadi kekentalan darah adalah daerah di sekitarnya. Akibat penyumbatan, aliran menjadi lambat, sel-sel darah merah berkumpul di daerah yang aliran lambat. Ia juga menyebutkan bahwa kasus stroke iskemik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mencapai 60 persen, lebih tinggi dari kasus stroke pendarahan yang jumlahnya sekitar 30 persen. (KHN)

Related Posts

Leave a Reply