Fenomena misinformasi belakangan ini menjadi bahasan yang seringkali dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Termasuk pada krisis imigran di negara-negara Eropa dan Balkan dimana misinformasi terhadap imigran bisa menimbulkan gesekan dengan masyarakat asli.
Topik inilah yang menjadi bahasan M. Prabu Wibowo (Kepala Laboratorium Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB UI) dan Nafi Putrawan (Alumni Manajemen Informasi dan Dokumen) dalam lokakarya internasional yang berlangsung pada 7-8 Juni 2017 di Brussels, Belgia.
Lokakarya internasional ini berjudul “Freedom Of Migration: Countering Hate, False Information, and Misconceptions“.
Lokakarya ini diselenggarakan pada acara European Development Days 2017 (EDD 2017), yang pada tahun 2017 ini dihadiri kurang lebih 8.000 partisipan dari seluruh dunia.
Dalam materi seminar dan lokakarya yang disampaikan, penanganan misinformasi bisa menggunakan pendekatan literasi informasi dan penggunaan software open-source untuk menghasilkan informasi yang kredibel.
Lokakarya ini juga memberikan tutorial kepada peserta bagaimana menggunakan konsep literasi informasi, Google Syntax, studi kasus membuat infografis, verifikasi media, dan peran penting perpustakaan dalam mendukung informasi dan pengetahuan yang berkualitas.
Di akhir sesi para peserta diajak untuk berpartisipasi dalam game berupa kuis dan tanya jawab. Peserta terlihat cukup antusias mengikuti lokakarya ini.
Walaupun lokakarya telah berakhir, dalam beberapa minggu kedepan mereka berencana untuk membawakan sebagian dari lokakarya tersebut di UI yang bisa diikuti oleh masyarakat luas.
Professor Muhammad Yunus penerima Nobel tahun 2006, Christine Lagarde Managing Director IMF, dan Paul Polman sebagai CEO Unilever, merupakan sebagian kecil tokoh-tokoh yang mengisi forum EDD 2017 ini.
