iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Edukasi Siswa Sekolah Alternatif Anak Jalanan Agar Peka Terhadap Pengolahan Sampah

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Matematika dan IPA > Edukasi Siswa Sekolah Alternatif Anak Jalanan Agar Peka Terhadap Pengolahan Sampah

Sampah merupakan problem utama di kota-kota besar, seperti Jakarta. Permasalahan sampah itu disebabkan oleh banyak faktor, antara lain rendahnya kesadaran masyarakat dalam menangani permasalahan sampah. Selain itu, sistem pengelolaan sampah juga belum maksimal.

Sayangnya, masyarakat –khususnya anak-anak– belum begitu memahami tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah untuk mengurangi volume sampah yang semakin lama semakin menimbun. Hal tersebut mendorong dosen dan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jakarta (HMD Biologi FMIPA UI) untuk melakukan program edukasi mengenai sampah kepada anak-anak dengan tema “Anak Kreatif Kelola Sampah” atau Akrelosa. Pada kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) kali ini, mereka mengadakannya di Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA), Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sebanyak 11 orang turun ke lapangan untuk melakukan program Akrelosa yang didukung pendanaannya oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Jakarta, dan dibantu oleh Yayasan Pandu Cendekia. Akrelosa (Anak Kreatif Kelola Sampah) merupakan program pengabdian masyarakat yang dibawahi oleh HMD Biologi FMIPA UI. Program ini merupakan program edukasi anak-anak untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar, khususnya terhadap sampah di sekitar. Akrelosa berfokus mengajarkan cara mengelola dan memilah sampah, serta menanamkan pemahaman bahwa sampah dapat diberdayakan menjadi sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya dibuang.

Pada kegiatan tersebut, tim pengmas HMD Biologi FMIPA UI menyampaikan materi di hadapan 12 orang siswa Sekolah Alternatif Anak Jalanan (SAAJA). Mereka mengajarkan tentang cara memilah sampah dan memanfaatkannya/mengelolanya, juga mengedukasi tentang dampak sampah terhadap makhluk hidup lainnya, seperti organisme yang ada di perairan sungai dan laut.

Selain itu, dilakukan juga permainan edukatif yang dapat menguji pengetahuan anak-anak mengenai jenis sampah, serta praktik pengelolaan sampah plastik bekas yang mengubah plastik bekas menjadi barang yang bermanfaat. Permainan terdiri atas ular tangga dengan kuis pengetahuan umum mengenai sampah untuk menguji pengetahuan anak-anak mengenai jenis sampah, menyelamatkan hewan laut dari sampah dengan mengeluarkan sampah dari mulut hiu yang bertujuan untuk mengedukasi dampak sampah di laut, dan kuis mengenai pemilahan sampah. Lalu membuat limbah plastik bekas menjadi barang yang memiliki nilai fungsi dan estetika seperti tempat pensil dan hiasan bunga.

Pada hari kedua, sejumlah 11 siswa diajak untuk melakukan kunjungan ke Bank Sampah Gesit yang berlokasi di Menteng Pulo, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan. Para siswa menuju Bank Sampah Gesit menggunakan angkutan umum bersama dengan tim pengabdian masyarakat.

 “Menurut saya acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa UI ini bagus, karena dapat menambah wawasan anak-anak mengenai sampah,” ujar Kristina Iin Dwiyanti, Kepala Sekolah SAAJA. Ia berharap melalui program Akrelosa, anak-anak memiliki bekal dalam mengelola sampah dan lewat pelatihan yang diberikan mereka dapat mendaur-ulang sampah dapat membantu perekonomian keluarganya.

Selain itu, diharapkan kesadaran para siswa terhadap sampah dan lingkungan sekitar akan meningkat, sehingga membuat mereka lebih peka terhadap lingkungan di sekitar. Mereka akan memahami bahwa sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Related Posts