https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Bagaimana Mengelola Komunikasi dan Informasi di Era Pandemi? - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Bagaimana Mengelola Komunikasi dan Informasi di Era Pandemi?

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Bagaimana Mengelola Komunikasi dan Informasi di Era Pandemi?

Di tengah pandemi seperti ini, virus Covid-19 sangat berbahaya tetapi  disinformasi tidak kalah berbahaya juga karena banyak sekali informasi atau berita bohong tentang pandemi Covid-19 yang sampai ke masyarakat dan membuat masyarakat bingung. Maka dari itu dalam acara Pekan Komunikasi yang diselenggarakan oleh FISIP UI diantaranya sebuah seminar yang khusus untuk mengupas mengenai komunikasi dan informasi di era pandemi (07/04).

Menghadirkan pembicara Dr. Firman Kurniawan ( Dosen Departemen Komunikasi FISIP UI  dan Digital Culture Researcher); R. Niken Widiastuti (Staf Ahli Kementrian Komunikasi dan Informatika RI);  dan Ismail Fahmi, Ph.D (Pendiri Media Kernels Indonesia).

Menurut  Niken (Staf Ahli Kementrian Kominfo) bahwa ada perubahan pola hidup masyarakat seperti lebih banyak melakukan kegiatan didalam rumah seperti work from home, perubahan kebutuhan dasar manusia pada saat ini yaitu Kesehatan menjadi sangat penting, ketiga semua kegiatan masyarakat sekarang virtual atau online, Kominfo saat ini juga terus meningkatkan fasilitas untuk masyarakat agar dapat mengakses internet menjadi lebih cepat dan lebih baik lagi.

“Saat ini sebagian masyarakat sudah aware dengan informasi yang di media sosial belum tentu benar tetapi Sebagian masih belum bisa menyaring informasi, maka Kominfo setiap hari menapis infromasi-informasi hoax. Pada akhir bulan Maret 2021 berita hoax tentang Covid-19 yang sudah beredar sudah lebih dari 1.500 berita. Seusai dengan Undang-Undang ITE, Kominfo membatasi dan memblokir informasi dan berita hoax. Kominfo juga meneliti dan memeriksa fakta berita tersebut hoax atau tidak bersama dengan para ahli dan pakar di bidangnya. Kominfo juga melakukan literasi karena ini hal menjadi penting agar masyarakat tau mana yang hoax dan informasi yang benar” jelas Niken.

Sebagai Dosen Komunikasi FISIP UI Dr. Firman Kurniawan  menjelaskan, “Apa yang terjadi pada hari ini tidak terlepas dari perkembang sebelumnya. Saat ini dunia mengahadapi faktor perubahan yang besar seperti disrupsi yang sangat marak di era tahun 2000-an semakin memuncak di tahun 2010 kemudian dihadapkan dengan kemampuan manusia beradaptasi pada era 4.0 ini, karena jenis teknologi yang menjadi pengubah merupakan hasil sintesa dari kekuatan perangkat yang berjejaring kemudian masyarakatnya juga berubah menjadi network society. Selain itu juga mengubah cara hidup kita bersosial, berbudaya, berpolitik dan berekonomi. Kemudian pada akhir tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk berkegiatan dirumah seperti work from homeschool from homedelivery makanan dan kebutuhan lainnya, lalu perangkat digital dan teknologi menjadi alat penyambung hidup.”

Sedangkan Menurut Ismail Fahmi bahwa di sisi lain adanya ancaman kejahatan digital selain hoax. Saat ini hampir semua masyarakat terhubung dengan koneksi internet seperti kejahatan skimming dan pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK.” Maka dari itu ia mengembangkan aplikasi, Ismail menjelaskan, “aplikasi tersebut menggunakan keahlian artificial intelligence (AI) dan natural learning process (NLP) yang dikembangkan sejak 2009 ketika masih studi S3 di salah satu universitas di Belanda. Sehingga menyajikan peta analisis media sosial tentang bagaimana sumber hoaks berasal, menyebar, siapa pendengung pertama, dan siapa groupnya.”

Karena itu, Ismail ingin masyarakat lebih aware terhadap berita hoax, kejahatan digital, skimming, dan kebocoran data. Data-data personal yang diambil dari kasus kebocoran tersebut bisa dipakai untuk profiling, scamming atau phishing. Ia juga menekankan pentingnya perlindungan data pribadi dan selalu mewaspadai apa yang dilakukan di dunia maya.

Related Posts