id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Efektifitas Model Pencegahan Risiko Bunuh Diri Berbasis Sekolah pada Remaja

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Keperawatan > Efektifitas Model Pencegahan Risiko Bunuh Diri Berbasis Sekolah pada Remaja

Penulis: Alfin Heriagus

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) gelar sidang promosi doktor pada hari Kamis (15/07/2021) yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan kanal Youtube Nursing UI. Pada sidang promosi doktor ini, Florensa sebagai promovendus diberikan kesempatan untuk mempersentasikan hasil disertasinya yang berjudul “Efektifitas Model Pencegahan Risiko Bunuh Diri Berbasis Sekolah pada Remaja”.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh model pencegahan risiko bunuh diri berbasis sekolah pada remaja dan mengetahui efektivitas model pencegahan risiko bunuh diri berbasis sekolah dalam meningkatkan faktor protektif dan menurunkan risiko bunuh diri. “Pada penelitian ini saya mengembangkan suatu model pencegahan risiko bunuh diri di sekolah dengan melibatkan perawat, guru, orangtua, dan remaja,” ujar Florensa. Model pencegahan risiko bunuh diri pada remaja ini efektif untuk meningkatkan faktor protektif dann menurunkan faktor risiko bunuh diri pada remaja melalui keterlibatan aktif yang dilakukan oleh perawat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), guru, dan orang tua dalam memberikan pendampingan kepada remaja.

Saat mempersentasikan hasil disertasinya, Florensa mengatakan berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), estimasi bunuh diri per 100.000 penduduk pada kelompok usia 15-29 tahun di Indonesia adalah 3.6. Sekitar 5% remaja memiliki ide bunuh diri, 6% sudah merencanakan bunuh diri dan 4% sudah melakukan usaha bunuh diri berdasarkan data di WHO. Sebagai contoh pada salah satu daerah di Indonesia yaitu Pontianak estimasi yang memiliki ide bunuh diri di Kota tersebut sebesar 8.946 orang, merencanakan 534, dan yang sudah melakukan upaya 358. Data tersebut menunjukkan betapa seriusnya kasus risiko bunuh diri dan perlunya edukasi atau upaya pencegahan dari keluarga maupun pemerintah.

Bunuh diri dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko dan protektif.  Kedua faktor tersebut dipengaruhi oleh aspek biologis, psikologi, dan sosial. Faktor risiko terjadi akibat kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan teman sebaya, harga diri yang rendah serta masalah akademik yang dihadapi oleh remaja. Faktor risiko ini belum menggambarkan kondisi yang sesungguhnya karena selama ini belum pernah dilakukan deteksi terhadap risiko bunuh diri remaja.

Kegiatan intervensi model dilakukan dalam waktu delapan minggu dengan didukung oleh perawat, guru dan orang tua yang memberikan pendampingan dan motivasi kepada remaja. Selain itu, pemberian pendidikan kesehatan kepada remaja tentang cara pengelolaan stres yang efektif dan meningkatkan koping terbukti mampu mengurangi risiko bunuh diri pada seseorang termasuk remaja. Keterlibatan teman sebaya juga penting perlu dilibatkan sebagai sumber dukungan sosial yang dapat meningkatkan melalui intervensi peer.

Florensa menyimpulkan bahwa model pencegahan risiko bunuh diri berbasis sekolah pada remaja yang terdiri dari remaja, orang tua, guru, dan perawat UKS yang masing-masing memiliki tuga yang bertujuan memberikan dukungan bagi remaja meningkatkan faktor protektif. Florensa juga berharap semoga dengan adanya model ini mampu mengurangi angka risiko bunuh diri di Indonesia. Melakukan hal yang positif dan hobi sebagai koping, juga peran keluarga maupun teman sebaya sebagai orang terdekat dibutuhkan untuk dukungan sosial guna meminimalisir risiko bunuh diri pada remaja.

Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N. (Dekan FIK UI) memimpin jalannya sidang yang di dampingi oleh Prof. Dr. Budi Anna Keliat, M.App.Sc (Promotor), Dr. dr. Irmansyah, Sp.KJ. (K) (Kopromotor 1) dan Dr. Besral, SKM., M.Sc (Kopromotor 2). Dosen penguji pada promosi doktor Florensa adalah Dra. Dharmayati B. Utoyo (Penguji 1), MA., Ph.D, Psikolog., Herni Susanti, S.Kp, M.N., Ph.D (Penguji 2), Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep.,Sp. Kep.J (Penguji 3) dan Didik Suhardi, Ph.D. (Penguji 4).

Related Posts