https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/https://simojang.jabarprov.go.id/demos/seo/
Membangun Kemampuan Filtrasi Informasi di Era Post Truth & Hyper Reality - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Membangun Kemampuan Filtrasi Informasi di Era Post Truth & Hyper Reality

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Membangun Kemampuan Filtrasi Informasi di Era Post Truth & Hyper Reality

Penulis: Almas Satria

Pada salah satu rangkaian kegiatan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (Kamaba) UI 2021 pada Kamis (29/7/21), UI menghadirkan Anita Wahid, selaku ketua Iluni UI sebagai pembicara. Tema yang dibawakannya pada kesempatan ini adalah Membentuk dan Membangun Kemampuan untuk Filtrasi Informasi di Era Post Truth dan Hyper Reality. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan juga siaran langsung melalui kanal YouTube Universitas Indonesia.

Perkembangan teknologi saat ini memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai manfaat tersebut diantanya mendorong penguatan demokrasi dan pemberdayaan masyarakat, menjadi sarana komunikasi dua arah antara pemerintah dan publik, membantu mengeksplorasi pengetahuan luas tanpa batas, dan masih banyak lainnya. Sayangnya, teknologi digital selain memberi dampak positif juga terdapat beberapa dampak negatif yang berbahaya di dalamnya, salah satunya hoaks.

Hoaks sebenarnya sudah ada dari awal sejarah manusia dan dengan berkembangnya teknologi digital penyebaran hoaks pun menjadi lebih cepat dan tak terbatas. “Tetapi teknologi digital membuat penyebaran hoaks ini menjadi luar biasa cepat sehingga dia menjadi sebuah senjata yang sangat-sangat efektif untuk memengaruhi manusia untuk mencapai agenda-agenda tertentu,” tutur Anita.

Hoaks menjadi berbahaya karena menargetkan emosi sebagai sesuatu yang ingin dipengaruhi. Ada dua kelompok emosi yang mudah dipengaruhi hoaks, yaitu emosi yang muncul ketika merasa ada ancaman terhadap keselamatan dan keamanan suatu individu dan orang-orang di lingkungannya dan emosi yang muncul ketika merasa ada ancaman terhadap identitas terhadap suatu individu.

Target hoaks biasanya mengincar individu ataupun kelompok tertentu. Individu menjadi target hoaks karena ingin dipengaruhi emosinya, sehingga menimbulkan rasa curiga, tidak percaya, marah ataupun benci terhadap kelompok tertentu. Ketika sudah terpengaruh hoaks, maka individu tersebut menjadi senjata yang digunakan oleh pembuat hoaks. Biasanya mereka akan terpecah dan menutup diri dari kelompok-kelompok lainnya. Hal ini yang membuat masyarakat rentan terhadap polarisasi yang menghilangkan rasa kesatuan dan percaya antarmasyarakat.

Dampak buruk hoaks tersebut bagi bangsa tentunya akan sangat berbahaya. Suatu bangsa bisa kehilangan kapasitas untuk menemukan persamaan visi karena pengaruh hoaks. Pengaruh pada masyarakat juga bisa menyebabkan mereka kehilangan kemampuan untuk saling percaya dan terbuka yang tentunya buruk bagi masa depan bangsa.

Untuk menghadapi dampak buruk tersebut, masing-masing individu harus memiliki berbagai kompetensi supaya tidak termakan hoaks. Kompetensi yang dimaksud meliputi literasi, berpikir dan bernalar kritis, dan intelegensi emosional. Dengan dimilikinya kompetensi tersebut, diharapkan bisa menjadi panduan dalam derasnya informasi yang beredar luas saat ini.

Related Posts