id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FEB UI Sumbang Pemikiran Untuk Perbaikan Perekonomian Nasional

Universitas Indonesia > Berita > FEB UI Sumbang Pemikiran Untuk Perbaikan Perekonomian Nasional

Pada Senin, 28/5/2018, Presiden Jokowi mengundang para ahli ekonomi dari sejumlah universitas untuk mendiskusikan permasalahan dunia perekonomian nasional. Pada acara tersebut, hadir 24 akademisi, 7 orang diantaranya adalah alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI.

Alumni UI yang hadir yaitu Ari Kuncoro (Dekan FEB UI), Anton Hermanto Gunawan, Ninasapti Triaswati, B. Raksaka Mahi, Destry Damayanti, Berly Martawardaya, dan Padang Wicaksono. Kemudian terdapat juga perwakilan akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya dan lainnya.

Menurut Ari Kuncoro pertemuan ini sudah beberapa kali, tapi memang tidak rutin setiap bulan. Tujuan dari pertemuan ini adalah menyamakan persepsi pada situasi ekonomi terkini, serta membahas mengenai masalah investasi dan ekspor Indonesia saat ini.

Para ekonom mengatakan kepada Jokowi, Indonesia akan selalu mengalami gonjang-ganjing fluktuasi ekonomi kalau industri tidak kuat. Industri harus ada yang berorientasi ekspor dan jasa, namun juga harus ada yang berorientasi ekspor, misalnya sektor jasa pariwisata.

“Sehingga neraca pembayaran dan neraca berjalan kita tidak bergantung pada arus modal jangka pendek. Tapi untuk investasi permasalahnya masih banyak, seperti perizinan yang sangat banyak. Banyak yang harus kita coba atasi, jadi itu jangka panjang ya,” kata dia.

Ari Kuncoro mengatakan masalah untuk ekpor adalah negara tujuan juga mengalami fluktuasi, sehingga Indonesia harus mencari pasar baru. Ari menjelaskan untuk pariwisata itu sangat perlu dikembangkan karena ia mendatangkan devisa untuk mendukung neraca pembayara.

“Jadi kalau ada fluktuasi arus modal, fundamentalnya tetap ada. Seperti yang kita lihat di Malaysia. Perekenomian rendah, fluktuasi. Tapi arus modal keluar masuk, jadi industrinya tetap stabil,” paparnya.

Pasar baru yang dimaksud para ekonom ini adalah negara di Afrika dan Asia Tengah. Jepang, China dan Korea Selatan juga punya banyak kelas menengah yang bisa jadi target ekspor seperti furniture atau digaet sebagai wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Lantas apa tanggapan Presiden Jokowi?

“Pada dasarnya fluktuasi itu lumrah, jadi tetap tenang saja. Situasi membaik dalam jangka panjang. Memang sulit, situasi tidak mudah tapi kita jalan terus. Pak Jokowi menekankan itu investasi,” kata Ari Kuncoro.FEB UI sendiri juga memberikan saran khusus untuk pemerintah. Dekan FEB UI menekankan penguatan industri, pengembangan jasa dan kelas menengah.

 

Sumber: Humas FEB UI

Related Posts

Leave a Reply