https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Feminisme dalam Pementasan Tunggal Pertama Paradoks FISIP UI - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Feminisme dalam Pementasan Tunggal Pertama Paradoks FISIP UI

Universitas Indonesia > Berita > Feminisme dalam Pementasan Tunggal Pertama Paradoks FISIP UI

unnamed

Peran perempuan tidak pernah lebih kecil dari pria, meskipun ranah politik didominasi pria. Seorang perempuan Athena berinisiatif mencegah peperangan antara Athena dengan Sparta yang sudah di depan mata.

Dengan mengorganisir kaum perempuan yang tersebar di Athena dan Sparta, Lysistrata memilih cara unik untuk mencegah pria mengarungi medan perang yaitu dengan mogok seks.

Begitulah plot kisah naskah teater berjudul Lysistrata karya Aristophanes (446 SM – 386 SM) yang telah diadaptasi oleh W.S. Rendra pada 1986 silam.

Naskah bergenre komedi ini berhasil membawa kelompok teater Paradoks FISIP UI menerima aplaus penonton dalam pementasan tunggal pertama mereka.

Bertempat di gedung seni terkemuka Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Senin (18/04/2016), Paradoks tampil prima selama acara berlangsung semenjak pukul 19.00.

Pemilihan naskah Lysistrata bukannya tanpa alasan. Dalam pidato pembukaannya, ketua Paradoks, Kidung Asmara menuturkan fenomena sosial yang dialami Lysistrata dan perempuan Yunani lain saat itu tak berbeda jauh dengan kondisi sosial masyarakat saat ini.

Domestikasi peran, kebebasan berpendapat, dan bekerja adalah segelintir isu yang masih dihadapi perempuan di dalam komunitas patriarki. “Kritik terhadap budaya yang diangkat Lysistrata masih relevan dengan keadaan di Indonesia,” ujar Kidung.

Meski naskah ini erat berkaitan dengan politik, kelompok teater yang berdiri pada 2000 ini berhasil membawankannya dengan unsur jenaka yang memikat. Hampir sepanjang pementasan, ada saja penonton yang tak kuasa menahan tawa.

Sebelum pementasan tunggal pertama, Paradoks lebih sering berkegiatan di dalam kampus. Dalan komunitas UI sendiri, nama Paradoks sudah tidak asing lagi.

Terlebih di ajang UI Art War 2015 sebelumnya, mereka berhasil keluar sebagai juara. Oleh sebab itu kehadiran kelompok teater ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Hal itu terbukti dengan hadirnya Wakil Manajer Bidang Kemahasiswaan FISIP, yaitu Yogo Tri Hendiarto S.Sos., M. Si. Selain hadir, Yogo juga sempat memberi sambutan pada malam itu.

Pementasan yang digelar menyambut Hari Kartini ini berupaya mengajak kaum perempuan merenungi perannya dalam masyarakat. Sekaligus, menolak kekerasan ataupun peperangan yang dilandasi maskulinitas budaya patriarki.

 

Penulis : Bintoro Agung S.

Related Posts

Leave a Reply