id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FIK UI Mencegah Bunuh Diri melalui Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa XI

Universitas Indonesia > Berita > FIK UI Mencegah Bunuh Diri melalui Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa XI

Senin (26/8/2019), Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melaksanakan Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa XI yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Pasca Sarjana FIK UI pada pukul 8 pagi hingga 4 sore. Acara tahunan keperawatan jiwa ini dihadiri oleh sejumlah mahasiswa keperawatan dan rumpun kesehatan, mahasiswa spesialis keperawatan jiwa, serta perawat, tenaga kesehatan, dan spesialis keperawatan jiwa lainnya.

Tahun ini, Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa yang diselenggarakan oleh mahasiswa magister keperawatan jiwa dan mahasiswa spesialis keperawatan jiwa Universitas Indonesia mengusung tema “Being Stronger by Togetherness in Strengthening the Role of Community in Suicide Prevention” yang juga berkaitan dengan tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini. “Tema diambil melihat meningkatnya kejadian bunuh diri di Indonesia, selain itu juga dikaitkan dengan inovasi penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian bunuh diri,” jelas Kurniawan, selaku Ketua Panitia Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa XI.

Sesi dalam Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa XI diisi oleh sejumlah narasumber, diantaranya adalah Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Achir Yani S.Hamid, MN, DN. dan Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc yang merupakan Guru Besar FIK UI, serta Ns. Carolina, M.Kep., Sp.Kep.J yang merupakan seorang perawat klinis di RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Pembicara menjelaskan berbagai hal mengenai pencegahan bunuh diri, seperti pencegahan bunuh diri yang dapat dilakukan dengan pendekatan komunitas dan berkolaborasi.

Selain narasumber ilmiah, salah satu yang menarik dari acara ini adalah hadirnya seorang penyitas risiko bunuh diri (RBD) yang ikut membagikan pengalamannya untuk bangkit dari upaya bunuh diri. Melalui pembicara tersebut, peserta dapat memahami sudut pandang yang berbeda dari pasien yang mengalami risiko bunuh diri.

Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa XI juga turut mengundang beberapa pembicara dari University of Manchester dan University of Liverpool. Melalui akademisi dari Manchester dan Liverpool, peserta memperoleh papasan materi tentang gabaran pasien bunuh diri di wilayah tersebut, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Kurniawan menjelaskan bahwa Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa merupakan acara tahunan yang diselenggarakan bertepatan sebelum wisuda kelulusan mahasiswa magister dan spesialis keperawatan. “Untuk kedepannya, diharapkan acara ini dapat memperkenalkan keperawatan jiwa kepada Indonesia sehingga keperawatan jiwa juga dapat lebih dilibatkan dalam berkontribusi untuk menangani kesehatan jiwa, salah satunya penanganan terhadap kasus bunuh diri.”

Processed with VSCO with preset

 

Related Posts

Leave a Reply