https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
FISIP UI-LAPAN Adakan Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan & Antariksa - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FISIP UI-LAPAN Adakan Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan & Antariksa

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > FISIP UI-LAPAN Adakan Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan & Antariksa

Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (KKPA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar Seminar Nasional VI dengan tema “Diplomasi Keantariksaan sebagai Instrumen Mencapai Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan”.

Seminar tersebut dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, M. Sc. serta dihadiri oleh Plt. Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Prof. Dr. Erna Sri Adiningsih, M.Si., dan 3 orang narasumber yang memberikan keynote speech yaitu, Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri RI Dr. Siswo Pramono, LL.M, Plt. Direktur Penguatan dan Kemitraaan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN Dr. Robertus Heru Triharjanto, B.Eng., M.Sc., dan Executive Secretary of the Economic and Social Commission for Asia and the Pasific – UNESCAP Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A.

Dalam pidato sambutan mewakili Rektor UI, Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D, Sp.OF(K), menyampaikan bahwa kolaborasi lintas disiplin antarinstitusi merupakan kunci mencapai riset dan inovasi masa depan yang berkualitas. “Kami sangat mendukung sinergi yang efektif antara semua pihak yang menjadi modal besar untuk mewujudkan peranan serta Indonesia sebagai bangsa di dalam dimensi antariksa di Asia Pasifik. Sesuai dengan arahan Rektor UI yang mendukung para sivitas akademika UI untuk melakukan engagement dan kolaborasi dengan mitra-mitra di luar negeri, agar hasil riset dan inovasi UI tidak hanya berdampak di bidang akademik juga dampak sosial dan ekonomi. Kami yakin bahwa kolaborasi antara UI dan LAPAN dapat menjadi titik tolak dalam kebangkitan dan kemandirian teknologi keantariksaan yang dapat dimanfaatkan dalam aktualisasi pembangunan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Nurtami menambahkan.

Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (SINAS KPA) merupakan forum tahunan dari Pusat KKPA-LAPAN yang bertujuan menjaring masukan, membahas, serta mendiseminasikan wawasan ilmu pengetahuan, sudut pandang, dan informasi dalam kerangka pikir ilmiah yang relevan pada bidang kajian kebijakan penerbangan dan antariksa. Forum ini sekaligus sarana untuk menjalin kemitraan antar lembaga dan mendorong kerja sama antarpeneliti, praktisi, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat sehingga akan semakin meningkatkan kepedulian pada isu penerbangan dan antariksa untuk dapat menyokong kemajuan pembangunan Indonesia. Laman resmi seminar nasional tersebut dapat di akses melalui tautan sinaskpa.lapan.go.id.

Diplomasi keantariksaan menjadi salah satu pilar “Space2030 Agenda” yang telah disetujui negara-negara pada sidang United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS) 2021. Dengan letak astronomis dan geografisnya, Indonesia menjadi negara yang potensial dan strategis dalam keantariksaan. Karakteristik tersebut menjadi modal bagi Indonesia dalam penguatan diplomasi keantariksaan sehingga dapat meningkatkan keberagaman akses pemanfaatan antariksa meskipun Indonesia masih tergolong negara antariksa yang sedang berkembang (Emerging Space Nations), terutama untuk pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia.

Seminar nasional tersebut diadakan secara daring melalui aplikasi teleconference dan kanal Youtube pada 15-16 September 2021. Setelah sesi pleno dengan empat orang yang memberikan keynote speech, rangkaian seminar dilanjutkan dengan pemaparan dari invited speakers dan peserta call papers. Pada sesi pleno hari kedua diisi dengan tiga keynote speaker yaitu, Dekan FISIP UI Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc., Dosen Senior HI FISIP UI Edy Prasetyono, S.Sos., MIS, Ph.D., dan Peneliti Utama Bidang Penginderaan Jauh, OR Penerbangan dan Antariksa Dr. M. Rokhis Khomarudin, M.Si., dengan moderator Ketua Departemen HI Fisip UI, Asra Virgianita, M.A., Ph.D.

Dr. Arie S. Soesilo, M.Sc memberikan paparan mengenai urgensi dan strategi implementasi dan diplomasi antariksa dalam masyarakat. Diplomasi keantariksaan menarik untuk dilihat dari sudut pandang wilayah Indo-Pasifik yang menjadi transisi kekuatan hegemoni dunia dari Amerika Serikat dan Eropa menuju negara-negara Asia Timur.

“Tantangan yang muncul dari persaingan dan kekuatan hegemoni yakni, Indonesia dan Asia dapat menjaga relevasinya tidak hanya sebagai penyedia sumber daya mentah dan tenaga kerja tetapi sebagai pemain aktif yang menentukan nasibnya sendiri dan tidak hanyut dalam eksploitasi negara besar. Tantangan di luar angkasa ini, menjadi masalah karena tidak semua orang Indonesia atau orang yang memiliki pendidikan tinggi memahami tantangan dan pentingnya memiliki daya saing di luar angkasa,” ujarnya.

Indonesia dapat mengambil peran diplomasi antariksa yang mengedepankan kepatuhan negara terhadap tata kelola global dan regional. Hal ini penting untuk memastikan akses dan pengembangan kekuatan yang adil bagi negara dan bangsa di dunia. Dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan, teknologi antariksa menjadi salah satu tools yang diharapkan dapat mendorong pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan 2030.

Sementara itu, Edy Prasetyono, S.Sos, M.s, Ph.D. dalam materi yang disampaikan menjelaskan potensi keantariksaan dalam geostrategi diplomasi Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan. Pandangan tentang space baik itu daratan maupun laut merupakan sesuatu hal yang ditekankan oleh Amerika Serikat. Tokoh-tokoh pemikir tentang space dengan konsep geostrategi yang didasarkan atas visi politik diantara lain, Ratzel, Kjellen, McKinder, Houshofer, Mahan, Spykman, Kennan, Gray, dan lain-lain.

“Esensi dari space adalah ruang yang selalu dieskplorasi dan dimanfaatkan oleh banyak kekuatan untuk memperoleh keunggulan terhadap pihak atau kekuatan lain.  Merefleksikan apa yang terjadi di daratan atau bumi, Gray mengatakan bahwa geography adalah “the mother of strategy”. Pandangan tersebut menegaskan signifikansi ruang dalam strategi,” ujarnya.

Ketertarikan dalam diplomasi adalah bisa untuk tidak membuat satu pengaturan fleksibel yang menguntungkan negara-negara ekuator. Misalnya, seperti alokasi slot untuk satelit. Walaupun, kedaulatan dilarang tetapi tidak ada larangan eksplisit untuk hak berdaulat. Terdapat beberapa kekhawatiran dalam hal ini yaitu, peningkatan jumlah satelit, bahaya tabrakan dan jatuhnya satelit, militerisasi orbit dan aktivitas permusuhan (seperti spionase atau intelijen), serta perusahaan peluncuran satelit swasta.

Related Posts