Pada Kamis (22/08/2019), Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan SMART CITY UI bekerja sama dengan Kementrian PPN/Bappenas dan Honeywell Indonesia menyelenggarakan Forum Diskusi Perencanaan dan Pembangunan Ibu Kota Baru Berbasis Smart City di Auditorium K301 Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan pemutaran video safety induction. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Assoc. Prof. Hendri D.S. Budiono menyampaikan pentingnya informasi terkait safety induction bagi para tamu yang datang ke Fakultas Teknik.
Kemudian, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M. Met selaku Rektor Universitas Indonesia dalam kata sambutannya berpesan bahwa UI harus bisa menjadi miniatur ibukota negara yang telah menerapkan konsep smart city.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang P. S. Brodjonegoro. Orientasi smart city tidak melulu soal teknologi, kebutuhan dasar seperti air bersih, limbah, sanitasi, dan listrik bagi para warga kota-lah yang seharusnya dipenuhi terlebih dahulu.
“Jangan bicara technology based dulu sebelum kita bisa meyakinkan pelayanan dasar,” ujar Banbang. “Motivasi kita bangun smart city itu simpel, agar orang merasa nyaman tinggal di kota. Membuat kota menjadi sustainable agar liveable,” lanjutnya. Namun hal ini tidak serta merta membuat penggunaan teknologi dilupakan.
Teknologi digunakan sebagai upaya memenuhi kebutuhan para aparatur negara di daerah tersebut, seperti penggunaan terkait administrasi, sampai kebutuhan penanggulangan bencana, serta tingkat kriminalitas dan kemacetan.
Hadir pula Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP, Ph.D. selaku Penelitidan Partnership Managers SMART CITY UI dan Roy Kosasih selaku Presiden Direktur PT. Honeywell Indonesia memaparkan materi terkait smart city. Acara ditutup dengan penyampaian kesimpulan hasil diskusi oleh moderator diskusi, Hendricus Andy Simarmata, S.T., M.Si., Ph.D.
