id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Hadapi Bonus Demografi Tahun 2030 Dengan Ekonomi Kreatif

Universitas Indonesia > Berita > Hadapi Bonus Demografi Tahun 2030 Dengan Ekonomi Kreatif

Jumat (23/3) telah berlangsung acara seminar di Auditorium Gedung M Fakultas Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia (FIA UI). Seminar ini dinamai dengan Bincang Inspiratif yang mengangkat tema Enterpreneurship 4.0 : All You Need Is Creatifity. Dalam seminar ini dibahas mengenai Ekonomi Kreatif.

Menurut Ari Juliano Gema, selaku Deputi Fasilitas HKI dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI, ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah atau penciptaan nilai tambah yang berbasis intelektual yang bersumber dari pengelolaan warisan budaya, sains, dan teknologi.

Ia menjelaskan, bahwa di tahun 2030 Indonesia akan mengalami apa yang disebut bonus demografi. Namun, hal ini juga bisa menjadi malapetaka demografi. Dikarenakan, pada tahun 2030 nanti akan ada sekitar 180 juta tenaga kerja dalam usia produktif yang semuanya butuh kerja padahal Indonesia luasnya tidak akan bertambah. “Ini harus dicari cara supaya 180 juta orang ini bisa produktif,” tuturnya.

Ari juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk mengisi kekosongan tenaga kerja muda di Eropa dan negara-negara maju lainnya. Hal ini dikarenakan ketika pada tahun 2030, Indonesia mengalami bonus demografi, di Eropa justru sudah mulai kekurangan sumber daya manusia produktif, karena piramida penduduknya yang didominasi rentang usia tua.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa anak-anak muda sudah harus mengubah pola pikir untuk bermimpi bekerja di perusahaan lokal. Menurutnya, sudah saatnya generasi muda berpikir untuk mencari peluang bekerja di luar negeri bahkan di negara-negara maju.

Ia mengatakan bahwa pada tahun 2030 di negara-negara maju mengalami kekosongan tenaga kerja muda.“Bayangkan, di Jerman sendiri itu katanya kekurangan sampai 70% tenaga kerja muda pada saat nanti di tahun 2030,” jelasnya.

 

Related Posts

Leave a Reply