iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Implementasi Strategi dan Implikasinya pada Kinerja Organisasi di Perusahaan Farmasi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Implementasi Strategi dan Implikasinya pada Kinerja Organisasi di Perusahaan Farmasi

Kemampuan dalam mengimplementasikan strategi merupakan faktor penting dan mendasar dalam menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Pada pelaksanaannya, implementasi strategi merupakan proses yang dinamis dan kompleks. Dalam hal ini, manajer madya memiliki peran yang sangat penting, meski hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk diimplementasikan secara akurat.
Pasalnya, para manajer menggunakan diskresi atau keleluasaan dalam bertindak ketika menghadapi situasi yang ambigu dan penuh ketidakpastian, selama proses implementasi strategi berlangsung. Hal ini disampaikan oleh promovenda Wilsa Theodore saat memaparkan disertasinya yang berjudul “Analisis Peran Kelincahan Organisasi dan Lingkungan Terhadap Perceived Managerial Discretion, Implementasi Strategi dan Implikasinya Pada Kinerja Organisasi di Sebuah Perusahaan Farmasi”, pada sidang terbuka promosi doktor yang diadakan oleh Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PPIM FEB UI).
Keleluasaan yang dipersepsikan manajer madya, katanya, berasal dari faktor lingkungan (industri) dan faktor organisasi. Pada faktor lingkungan, pasar yang dianggap bertumbuh dan dinamis, serta mempunyai produk dan layanan yang bervariasi memengaruhi keleluasaan yang dirasakan oleh manajer madya. Pada faktor organisasi, organisasi yang dinilai lincah memengaruhi pilihan strategis yang dipertimbangkan oleh manajer madya. Selain itu, ketika manajer merasa bahwa mereka memiliki lebih banyak keleluasaan untuk bertindak, hal ini memengaruhi implementasi strategi secara langsung dan kinerja unit tercapai.
Dalam sidang tersebut, Wilsa menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran perceived managerial discretion dalam proses implementasi strategi dan implikasinya pada kinerja organisasi. Diskresi yang dipersepsikan manajer madya terbentuk dari persepsi terhadap kondisi lingkungan, faktor organisasi (seperti kelincahan organisasi atau organizational agility) dan karakter individu (seperti lokus kendali atau locus of control ). Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan farmasi nasional terbesar di Indonesia dan melibatkan 228 pimpinan unit pemasaran dan penjualan di kantor pusat dan kantor cabang.


Sidang promosi doktor tersebut diketuai oleh Teguh Dartanto, Ph.D., dengan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., sebagai Promotor, Dr. T. Ezni Balqiah sebagai Ko-Promotor 1, dan Dr. Lily Sudhartio, Ko-Promotor 2. Sedangkan, Tim Penguji diketuai oleh Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra dengan anggota terdiri dari Irnanda Laksanawan, Ph.D., Riani Rachmawati, Ph.D., Ruslan Prijadi, Ph.D., dan Sari Wahyuni, Ph.D.


Penelitian yang dilakukan oleh Wilsa ini menunjukkan hasil bahwa perceived managerial discretion meningkatkan implementasi strategi, dan implementasi strategi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi. Selain kondisi lingkungan, kelincahan organisasi yang merupakan sebuah kapabilitas dinamis organisasi berpengaruh positif terhadap persepsi diskresi.
Pada industri farmasi yang merupakan bagian dari sektor kesehatan yang heavily regulated, keleluasaan yang dipersepsikan para manajer madya ini perlu diaktivasi oleh manajemen puncak dengan memastikan bahwa kebijakan dan peraturan perusahaan serta strategi bisnis disinkronisasi dengan peraturan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku, sehingga manajer madya merasa dimampukan (empowered) dengan keberadaan peraturan-peraturan ini.
Di sisi lain, hasil studi ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan mengenai hubungan antara implementasi strategi dan kinerja bisnis. Tim manajemen dan para manajer madya perlu terus mengusahakan implementasi strategi seakurat mungkin. Dari proses implementasi strategi, organisasi bisa mempelajari faktor yang memengaruhi keberhasilan atau kegagalan, serta bagaimana meningkatkan keberhasilan atau mengatasi kegagalan. Terlebih lagi, perusahaan farmasi sebagai bagian dari sektor kesehatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat luas, di mana keberhasilan implementasi strategi di perusahaan farmasi mempunyai pengaruh terhadap kesehatan publik dan visi Indonesia Sehat.

 

Penulis: Nino Eka Putra | Editor: Maudisha AR

Related Posts