https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/https://simojang.jabarprov.go.id/demos/seo/
Ini Faktor yang Memengaruhi Perilaku Beramal di Indonesia - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Ini Faktor yang Memengaruhi Perilaku Beramal di Indonesia

Universitas Indonesia > Berita > Ini Faktor yang Memengaruhi Perilaku Beramal di Indonesia

Orang miskin lebih aktif dalam mengkontribusikan waktunya ke organisasi charity dibandingkan dengan orang yang lebih kaya. Dari sisi pendidikan hasil yang diperoleh, orang yang terdidik akan lebih mungkin untuk memberikan donasi yang lebih besar dan mengkontribusikan waktu lebih aktif dibandingkan dengan orang yang kurang terdidik.

Pemaparan tersebut disampaikan Regina Cara Riantoputra dalam seminar mingguan yang digelar Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia di Ruang Suntoro Isman, Gedung Departemen IE, pada Rabu (4/7/2018). Seminar dilaksanakan sebagai syarat bagi mahasiswa yang ingin mengajukan sidang skripsi maupun mahasiswa yang telah usai dan lulus dalam sidang skripsi. Bertindak sebagai pembimbing Turro Wongkaren, Ph.D.

Materi yang dibahas mengenai “Karakteristik Pemberi, Dampak Pendapatan, Pendidikan, dan Religiusitas sebagai Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Beramal di Indonesia”. Data diperoleh dari dua sumber, di antaranya data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS), dan World Values Survey (WVS).

Studi ini menjelaskan tentang perilaku beramal atau perilaku yang berorientasi untuk membantu orang lain, meskipun ada unsur kepuasan untuk diri sendiri. Bila melihat dari dua data set, yaitu satu data set yang mengukur perilaku beramal dari segi finansial (uang) yang mereka berikan, kemudian data set lainnya mengukur dari segi sosial maupun segi waktu yang diberikan.

“Meskipun orang yang lebih kaya itu, lebih mungkin untuk memberikan donasi ke pihak charity tetapi porsi yang didonasikan oleh orang miskin itu lebih besar dibandingkan orang yang lebih kaya. Meskipun kondisinya demikian, orang miskin tersebut lebih murah hati menggunakan uangnya untuk membantu orang lain,” kata Regina Cara.

Selain itu, dari sisi religiusitas hasil yang diperoleh sangat berbeda. Karena melihat dari sisi finansial, orang yang sholeh/sholehah lebih mungkin memberi dalam jumlah besar tetapi tidak ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan waktu dalam hal tingkat keaktifan mereka pada charity organization.

Oleh sebab itu, manfaat dari penelitian ini untuk tiga pihak. Pertama, untuk pihak charity bisa menargetkan donor dalam hal donasi (uang) dan penetapan relawan dengan lebih strategis. Kedua, pemerintah perlu menerapkan kebijakan pajak progresif yang lebih agresif bagi orang-orang dengan income dilevel yang tinggi. Dan terakhir, pihak individu yang mengimplikasikan untuk refleksi diri terhadap pemikiran kita agar lebih peduli untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Sumber : feb.ui.ac.id

Related Posts

Leave a Reply