id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Kedaireka, Solusi Pendanaan Riset Perguruan Tinggi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Kedaireka, Solusi Pendanaan Riset Perguruan Tinggi

Penulis: Vinny Shoffa

Universitas Indonesia (UI) selenggarakan sosialisasi program Kedaireka Matching Fund oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) bagi dosen dan peneliti seluruh Indonesia. Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta) adalah sebuah platform kolaborasi perguruan tinggi dan industri dengan program unggulan yaitu Matching Fund yang didanai oleh Kemendikbud RI untuk kolaborasi perguruan tinggi dalam bidang riset dan inovasi dengan industri terkait.

Acara ini dihadiri dan dibuka oleh drg. Nurtami (Wakil Rektor Bidang Riset UI), Dr. Ir. Prastiyanti Nurwardani, M.P. (Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud Ristek RI), Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP., Ph.D (Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI/DISTP UI), serta Gatot Fatwanto Hertono, Ph.D (Direktur Pengembangan Akademik dan Sumber Daya Pembelajaran UI ).

Dalam sambutannya, drg. Nurtami menyampaikan bahwa Kedaireka adalah solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan kolaborasi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi industri untuk kemajuan bangsa Indonesia. “Kedaireka adalah solusi terkini yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI, dan diadakan sebagai upaya dalam meningkatkan kreativitas pada perguruan tinggi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia kerja, karena tanpa adanya sinergi antara dunia kerja dan pendidikan tinggi maka akan terjadi tautan yang hilang,” ujar drg. Nurtami.

Sebagai Direktur DISTP UI, Ahmad Gamal menyampaikan bahwa pendanaan dari Kedaireka ini adalah jenis pendanaan antara dosen atau peneliti dengan mitra industri dengan menarik sebagian investasi untuk keperluan penelitian.

“Perlu diketahui bahwa pendanaan ini (Kedaireka) adalah bridging atau matching fund, yaitu pendanaan untuk keperluan dosen dan peneliti dalam membina hubungan dengan mitra industri dan juga menarik sebagian investasi dari mitra industri untuk keperluan penelitian. Dana riset yang diberikan tidak hanya sekadar berhenti setelah artikel ilmiah selesai dibuat saja. Harapannya dari program ini adanya tindak lanjut dan komersialisasi produk dari penelitian yang sudah dibuat. Oleh karena itu, Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) akan membantu proses-proses terkait perjanjian kerja sama antara perguruan tinggi dengan mitra industri,” ujarnya.

Alur manajemen inovasi oleh DISTP UI terkait pendanaan Kedaireka 2022 adalah dosen atau peneliti menginput kebutuhan dan investasi melalui kerja sama penelitian. Sebelumnya, pihak peneliti harus sudah memiliki mitra industri atau setidaknya calon mitra industri (bisa dengan badan usaha milik UI) untuk diajukan.

Selanjutnya, pihak manajemen UI akan membantu melakukan pengembangan seperti berkas lisensi, dokumen hak paten atau kekayaan intelektual bagi peneliti dengan kriteria produk penelitian memiliki risiko yang rendah dengan pendanaan yang besar, atau  komersialisasi mandiri terkait produk penelitian yang sudah selesai dilaksanakan dengan kriteria produk penelitian memiliki risiko yang tinggi dengan pendanaan yang kecil. DISTP UI juga akan membantu proses kerja sama peneliti dengan mitra industri jika pengajuan pendanaan Kedaireka telah disetujui.

Dr. Ir. Prastiyanti Nurwardani dalam sambutannya turut menyampaikan harapan bahwa UI dapat menjadi solusi perguruan tinggi bagi berbagai macam permasalah bangsa. “Kami sangat berharap UI dapat menjadi partner terbaik bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Dalam kegiatan pendanaan Kedaireka tahun 2022, terdapat kebijakan dari Presiden Joko Widodo agar perguruan tinggi harus bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan teknologi di dunia industri, aktif melakukan kerja sama dengan kawasan industri terdekat, sekaligus untuk pengembangan ilmu murni, serta hilirisasi 5 (lima) kebijakan yaitu Blue Economy, Green Economy, Digital Economy, Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan,” ujarnya.

Sejalan dengan pendapat Dr. Prastiyanti, Gatot mengungkapkan bahwa adanya komitmen dari perguruan tinggi dan industri yang difasilitasi oleh Kedaireka. “Kedaireka ini akan menjadi semacam marketplace yang bisa menggabungkan antara demand dan supply dari demand-nya industri dan supply secara knowledge atau teknologi yang diberikan oleh pergurun tinggi dan tepat sasaran sesuai dengan luaran Kedaireka yang diinginkan, salah satunya adalah kolaborasi pentahelix antara perguruan tinggi, mitra insudtri, pemerintah, atau media berjalan dengan baik,” kata Gatot menjelaskan.

Kegiatan pendanaan Kedaireka ini diharapkan mampu mendorong ekosistem riset dan inovasi antara pemerintah, akademisi, dan industri di lingkungan UI. Pengajuan pendanaan penelitian ini dapat dilakukan melalui proposal dengan alur yang sudah disebutkan sebelumnya dengan skema pendananaan 1:1 (50% untuk industri dan 50% untuk perguruan tinggi) atau 1:3 (30% untuk industri dan 70% untuk perguruan tinggi). Perbedaan sekama pendanaan didasarkan pada kriteria manfaat kerja sama untuk masyarakat luas atau untuk pemecahan strategis nasional.

Related Posts