id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Kekuatan Politik di Balik Penentuan Tarif Cukai Rokok

Universitas Indonesia > Berita > Kekuatan Politik di Balik Penentuan Tarif Cukai Rokok

Doktor Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP UI),  Departemen Ilmu Politik, Abdillah Ahsan, dalam disertasinya meneliti tentang pola-pola kekuatan politik dalam perdebatan penentuan tarif cukai rokok maksimal.Disertasi ini ia presentasikan pada sidang promosi doktor yang digelar pada Selasa (09/01) di Auditorium Juwono Sudarsono.

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, kekuatan bisnis rokok dalam perdebatan tarif cukai rokok lebih besar pengaruhnya daripada pengaruh kekuatan masyarakat sipil pro kesehatan.

Kedua, terdapat sebuah pola relasi tertentu dalam pengambilan keputusan, yaitu pemerintah lebih akrab dengan masyarakat sipil pro kesehatan karena mereka membantu pemerintah dalam merumuskan usulan kebijakan yang bersifat teknokratis.

Sementara politisi di DPR lebih akrab dengan bisnis rokok karena keduanya saling membutuhkan. Ketiga, terjadi diskoneksi antara kekuasaan eksekutif dengan kekuasaan legislatif dalam kasus ini sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi tidak sinkron antara legislatif dengan eksekutif.

Ketiga kondisi ini menyebabkan perdebatan dalam penentuan tarif cukai rokok baru-baru ini. Perdebatan dimulai dari usulan pemerintah menaikkan tarif cukai rokok sebesar 65%. Usulan tersebut ditolak oleh beberapa fraksi di DPR dan industri rokok, sehingga akhirnya disepakati kenaikan tarif cukai maksimal hanya sebesar 57% dari tarif awal 55%.

Rekomendasi penelitian ini kepada pemerintah dan DPR adalah perlunya pembuatan dan penegakan aturan tentang intervensi bisnis dalam proses pembuatan kebijakan.

Penulis: Humas FISIP UI

Editor: Wanda Ayu A.

 

 

 

 

Related Posts

Leave a Reply