Dalam rangkaian acara Geography Days, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melakukan perjanjian kerja sama dengan PT. ESRI Indonesia.
Penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Dr. rer. nat. Abdul Haris selaku Dekan FMIPA UI dan Dr. Achmad Istamar, selaku CEO dari PT. ESRI Indonesia pada Rabu (10/10) di Ruang Apung UI Depok.
Dengan dilakukannya kerja sama ini, maka sivitas akademika UI dapat mengakses perangkat lunak ArcGIS secara gratis tanpa dipungut biaya. ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh PT. ESRI (Environment Science & Research Institue) yang berfungsi untuk melakukan penggabungan fungsi-fungsi dari berbagai macam perangkat lunak GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web.
Dr. Supriatna M.T., Ketua Departemen Geografi FMIPA UI, menjelaskan perangkat lunak ArcGIS ini sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pembuatan peta dalam bidang geospasial.
Tidak hanya itu, Supriatna menyebutkan bahwa perangkat lunak ini juga dapat dimanfaatkan untuk riset dalam bidang manajemen tata kota, perencanaan wilayah dan perijinan, manajemen kebencanaan, perencanaan pengembangan infrastruktur, serta manajemen sumber daya dan potensi daerah.
Untuk memperoleh lisensi perangkat lunak yang dikembangkan oleh ESRI ini, lanjut Supriatna, sivitas akademika UI dapat mengajukan permohonan serta mengisi formuli permohonan ke bagian Koordinator Laboratorium Geographic Information System (GIS) Departemen Geografi FMIPA UI.
Melalui kerjasama ini pula, pihak PT. ESRI Indonesia menyediakan fasilitas bagi mahasiswa program Sarjana/Magister/Doktoral untuk magang di lingkungan kerja PT. ESRI Indonesia. ESRI Indonesia juga akan mendukung pemeliharaan dan upgrade pada perangkat lunak ArcGIS Platform sesuai dengan periode lisensi yang ada, yakni 2 tahun.
ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990-an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.
