id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Kolam Kepiting Makara untuk Masyarakat Pesisir

Universitas Indonesia > Berita > Kolam Kepiting Makara untuk Masyarakat Pesisir

Desa Sukarame, Carita, Pandeglang, Banten merupakan salah satu daerah yang terdampak tsunami Selat Sunda pada penghujung tahun 2018. Masyarakat di daerah tersebut sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Menurunnya wisatawan yang datang berwisata ke daerah Carita berdampak langsung pada penurunan kesejahteraan kehidupan mereka.

            Berlatar belakang hal itu, pada tanggal 23-26 Juli 2019, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FMIPA UI yang terdiri atas 4 orang dosen, yakni Dimas Haryo Pradana selaku ketua tim, Retno Lestari, Mufti Petala Patria, dan Anom Bowolaksono, dengan 2 orang asisten, dan 20 orang mahasiswa bertolak ke Desa Sukarame, Carita, Pandeglang Banten, dalam rangka melaksanakan program pengabdian masyarakat berbasis IPTEKS untuk mengembangkan kolam kepiting makara sebagai model pengembangan ekonomi masyarakat pesisir melalui budidaya kepiting.

Pada program ini, Tim Pengmas FMIPA UI bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia, serta didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI).

Kolam Kepiting Makara

Dimas Haryo Pradana menjelaskan, kolam kepiting makara dapat didorong menjadi satu model pemberdayaan masyarakat pesisir dengan mengedepankan wilayah yang ada. Kombinasi sistem vertikal dan horizontal dalam kolam kepiting makara akan mendorong efisiensi dan efektifitas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir.

“Adapun tahapan kegiatan kolam kepiting makara meliputi pembenihan, pembuatan pakan berbasis potensi wilayah, pengenalan teknologi minatransporter, dan pengenalan teknologi untuk mengkonversi kepiting bakau menjadi kepiting soka yang lebih diminati dan punya potensi ekspor yang baik” ujar Dimas.

Untuk memastikan adanya keberlanjutan, program pengmas ini dilaksanakan dengan melibatkan warga dari mulai pembuatan kolam, media kepiting, pembibitan, perawatan, hingga kegiatan memanen sesuai dengan SOP yang telah dibuat.

Didi, Ketua RT, sekaligus tokoh masyarakat mengatakan bahwa ia sangat bersyukur di desanya dijadikan tempat untuk pelaksanaan program Kolam Kepiting Makara. Ia menjelaskan bahwa dengan adanya program ini akan sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat lokal. Harapannya program ini bisa memiliki keberlanjutan dan lebih dikembangkan ke komoditas yang lainnya seperti udang dan ikan.

Hal ini selaras dengan yang diungkapkan ketua Yayasan Pandu Cendekia, Fajar R. Budiman yang menjelaskan bahwa, “Keberadaan Kolam Kepiting Makara diharapkan dapat membantu alternatif model pembangunan daerah pesisir yang berkelanjutan, menambah kesempatan bekerja pada masyarakat Desa Sukarame dan sekitarnya, dan menjadi salah satu tujuan wisata di Carita yang mampu menarik kedatangan wisatawan ke Carita,” tutur Fajar.

Related Posts

Leave a Reply