id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Kulit Kambing Etawah sebagai Alternatif Cangkang Kapsul di Industri Farmasi

Universitas Indonesia > Berita > Kulit Kambing Etawah sebagai Alternatif Cangkang Kapsul di Industri Farmasi

Gelatin adalah suatu bahan utama pembuatan kapsul keras dan lunak pada industri farmasi dunia.

Pada tahun 2007, produksi gelatin dunia sebesar 46% berasal dari kulit babi, 29,4% dari kulit sapi, 23,1% dari campuran tulang babi dan sapi, dan 1,5% dari tulang ikan, kerang, dan lain-lain.

Penggunaan kulit sapi dan babi menimbulkan masalah terkait kepercayaan di beberapa negara. Pengharaman babi di agama Yahudi dan Islam dapat menyebabkan kontroversi tersendiri, terkait penggunaan gelatin dari Babi.

Sementara, sapi, dalam kepercayaan Hindu merupakan hewan suci yang wajib dijaga. Sapi juga relatif lebih mahal dibandingkan Babi, sehingga banyak produsen yang lebih memilih Babi sebagai bahan pembuatan gelatin.

Hewan laut seperti kerang dan ikan juga tidak bisa menjadi andalan, karena jumlahnya yang lebih sedikit dan sifat gelatinnya yang tidak sebaik sapi dan babi.

Oleh karena latar belakang tersebut, Zilhadia, seorang doktor dari Fakultas Farmasi berusaha meneliti sumber alternatif bahan pembuatan gelatin, yaitu gelatin yang bersumber dari kolagen kulit kambing Etawah.

Penelitiannya ini ia paparkan dalam disertasinya yang berjudul “Ekstraksi Gelatin dari Kulit Kambing Peranakan Etawah Menggunakan Metode Hidrolisis Asam dan Penggunaannya pada Pembuatan Cangkang Kapsul Keras”.

Penelitian ini ia paparkan dalam sidang promosi doktor yang berlangsung pada Kamis (12/1/2017) di Auditorium Gedung Farmasi, Kampus UI Depok.

Menurutnya, kambing etawah dapat menjadi sumber gelatin yang baik karena halal, tidak sulit didapat, harganya relatif terjangkau, dan mempunyai sifat gelatin yang baik untuk dijadikan cangkang kapsul keras dan lunak dalam industri farmasi.

Jenis kambing etawah dipilih karena mempunyai bidang kulit yang lebih luas dibanding kambing lokal merek lain.

Zilhadia mengolah kulit kambing ini menjadi gelatin dengan metode hidrolisis asam dengan cara merendam kulit kambing dengan larutan sodium sulfide 3% dan kalsium hidroksida 2% lalu dicuci sampai pH menjadi netral.

Lebih lanjut, cangkang kapsul dari gelatin kambing ini diujikan di laboratorium melalui uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kadar air kapsul, uji waktu hancur, uji kandungan sulfit kapsul, pengukuran pH, dan uji mikroba.

Setelah melalui serangkaian ujian ini, Zilhadia dapat menyimpulkan bahwa gelatin kambing etawa dapat memenuhi persyaratan sebagai bahan dasar pembuatan kapsul keras dalam industri farmasi.

Penulis : Wanda Ayu

Ilustrasi : shutterstock.com

Related Posts

Leave a Reply