https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/https://simojang.jabarprov.go.id/demos/seo/
LD FEB UI & Kementerian Pertanian Sosialisasikan Hasil Studi Program YESS 2021 - Universitas Indonesia
iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

LD FEB UI & Kementerian Pertanian Sosialisasikan Hasil Studi Program YESS 2021

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > LD FEB UI & Kementerian Pertanian Sosialisasikan Hasil Studi Program YESS 2021

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2021 bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS), dalam tiga bidang studi, yakni studi pemetaan provinsi tentang akses layanan keuangan pada empat provinsi lokasi program YESS; penilaian pasar dan rantai nilai; serta analisis pasar kerja dan pemetaan potensi pekerjaan untuk beragam profil pemuda.

Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir setengah (42%) wirausahawan muda di sektor pertanian adalah kelompok yang berpotensi besar untuk didorong ke akses layanan keuangan perbankan. Ada 31% wirausahawan muda yang menghadapi kendala dalam mengakses layanan keuangan perbankan. Kelompok yang kedua ini merupakan prioritas utama yang perlu mendapatkan pendampingan, seperti sosialisasi dan edukasi skema permodalan yang tersedia pada mitra lembaga keuangan.

Selain itu, pemberi program juga perlu melakukan kolaborasi dengan mitra layanan keuangan perbankan agar penerima manfaat dapat difasilitasi dengan skema pembiayaan mikro dan atau ultra-mikro sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah dan usaha. Hal itu dipaparkan oleh perwakilan tim peneliti LD FEB UI Endang Antarwati S.E., M.E., Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si., dan Drs. Asmanedi, M.Si., secara daring pada Jumat (31/12).

Dari hasil studi tersebut juga terungkap cara pandang pemuda terhadap usaha di bidang pertanian, bahwa bekerja di bidang pertanian itu kotor, capek, dan kurang menguntungkan. Hal ini menandakan ketertarikan terhadap sektor pertanian masih minim. Di sisi lain, ditemukan bahwa pertanian yang menguntungkan adalah pada rantai nilai pemasaran dan pengolahan hasil pertanian.

Oleh karena itu, upaya untuk menarik petani muda di sektor pertanian dapat dilakukan dengan mendorong pemuda terlibat dalam bidang pemasaran/distribusi hasil pertanian atau pengolahan (processing). Pemerintah dapat mendorong mereka yang tertarik pada aspek budidaya, menggunakan teknologi pertanian (smart farming) untuk meningkatkan produktivitas.

Selain penerapan teknologi, jaminan pemasaran hasil pertanian perlu dikembangkan bersama mitra, perusahaan, koperasi, atau badan usaha lainnya. Berbagai upaya tersebut perlu diperkuat untuk menarik dan mendukung pemuda terlibat dalam sektor pertanian.

Related Posts