id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Maker Movement: Mengembangkan Ekonomi Masyarakat dengan Pengembangan Produk Lokal

Universitas Indonesia > Berita > Maker Movement: Mengembangkan Ekonomi Masyarakat dengan Pengembangan Produk Lokal

Seiring berkembangnya teknologi, berbagai sektor kehidupan pun mengalami perubahan, salah satunya ekonomi. Dengan mudahnya akses terhadap teknologi pula, kini kegiatan produksi dapat dilakukan secara individual. Hasilnya, bisnis manufaktur tak lagi bergantung pada perusahaan besar.

“Kita tak lagi memerlukan perusahaan manufaktur untuk mengembangkan suatu produk,” kata Marc Doussard, Ph.D, Rekan Profesor Perencanaan Kota dan Wilayah dari Universitas Illinois Urbana Champaign. Hal ini paparkan pada kuliah umum bertajuk “Planning Local and Regional Economic Development” yang diselenggarakan di Ruang Chevron, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Senin, (18/3/2019).

Pada pemaparannya, Marc juga menjelaskan bahwa kini telah muncul gerakan di mana kegiatan produksi dikerjakan secara individual. Gerakan tersebut disebut maker movement. “Banyak kota di Amerika Serikat telah mendukung gerakan ini,” tambahnya.

Maker movement dianggap sebagai salah satu jawaban atas masalah ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, seperti lambatnya inovasi dan rendahnya partisipasi ekonomi masyarakat. Selain itu, gerakan ini juga dinilai berperan banyak bagi ekonomi di perkotaan.

Dengan munculnya industri-industri kecil, muncul juga diversifikasi barang yang ditawarkan. Ini, menurut Marc, mengubah pengetahuan industri lama menjadi barang konsumsi yang baru. Selain itu, gerakan ini juga mendorong konsumsi produk lokal. “Masyarakat jadi lebih memilih produk lokal dibandingkan dengan impor,” imbuh Marc.

Lebih jauh, Marc mengungkapkan beberapa hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan maker movement. Hal tersebut adalah dibebaskannya mahasiswa dari utang pinjaman (student loan), tersedianya ruang produksi yang terjangkau, tersedianya akses ke modal yang mudah dan tak terbatas, serta yang terakhir adalah adanya bantuan bagi industri-industri kecil, baik dari pemerintah, maupun dari pihak lain, untuk memasuki pasar yang telah ramai oleh pelaku lama dan perusahaan-perusahaan yang lebih besar.

Related Posts

Leave a Reply