iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Melalui 318 Program Pengabdian Masyarakat, UI Berbagi Manfaat Guna Wujudkan Indonesia Lebih Kuat

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Melalui 318 Program Pengabdian Masyarakat, UI Berbagi Manfaat Guna Wujudkan Indonesia Lebih Kuat

Masih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Universitas Indonesia (UI) berbagi manfaat guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan kuat. Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan kegiatan pertama yang dihidupkan UI setelah pandemi Covid-19. Melalui salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, program pengabdian masyarakat UI dijalankan oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) bersama para dosen dan mahasiswa.

“Ada dua hal yang dilakukan UI dalam program pengabdian masyarakat, yaitu pemberian layanan langsung dan pemberdayaan masyarakat. Pemberian layanan yang manfaatnya dirasakan secara langsung dapat berupa layanan kesehatan atau produk inovasi yang digunakan oleh masyarakat. Sementara itu, pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui upaya peningkatan kemampuan dan kemauan memecahkan masalah sesuai dengan potensi masing-masing,” kata Sekretaris Universitas, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., dalam sambutan pembuka acara Peluncuran Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI Tahun 2022, pada Senin (15/8).

Saat ini ada beberapa fokus UI dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pertama, kesehatan dan kesejahteraan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat. Kedua, pengelolaan lingkungan dan penyediaan energi berkelanjutan sebagai upaya mempertahankan keberlangsungan bumi sebagai tempat tinggal. Ketiga, pemberdayaan dari segi ekonomi demi terwujudnya ketahanan ekonomi untuk menjamin keberlangsungan kehidupan. Terakhir, sosial, humaniora, dan budaya sebagai upaya mempertahankan identitas dan keunggulan bangsa.

“UI berkomitmen untuk mengabdikan seluruh keilmuan dan kreativitas agar dapat membantu mengentaskan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat dan di Indonesia. Tentunya kita harus waspada karena negara kita adalah negara yang rawan bencana. Komitmen kami, terutama saya dari bidang Riset, Inovasi, Pengabdian dan Pemberdayaan UI, berupaya membangun koridor agar para peneliti bekerja sama dengan berbagai pihak, tentunya dengan mengedepankan n-helix. Jika tidak berkolaborasi, dampak yang dihasilkan pun akan lebih kecil. Oleh karena itu, dampak akademik, ekonomi, dan sosial harus kita bangun bersama.,” kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K).

Program ini terdiri atas 318 kegiatan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta; Pemda Depok; Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Kec. Tenjolaya; Pemkab Buleleng, Bali; Pemkab Pandeglang, Banten; Pemkab Kepulauan Seribu; Pemkab Bekasi, Desa Kampung Bungin; Pemkab Sumedang; Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur; Pemkab Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat; Pemkab Manggarai Barat, Labuan Bajo; dan Pemkab Minahasa Utara, Kec. Likupang.

“Permasalahan kesehatan di Lombok Timur sedang menjadi perhatian serius pemerintah di sini, terutama dalam menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting. Jika mengacu pada Riset Kesehatan Dasar 2018, permasalahan kesehatan di Lombok Timur termasuk dalam kategori sangat tinggi. Oleh karena itu, kami mewakili Pemerintah Lombok Timur menyampaikan apresiasi, berterima kasih, dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada UI karena melaksanakan pengabdian masyarakat di daerah kami,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Faturrahman.

Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan masyarakat dapat mengenal program-program pengabdian masyarakat unggulan UI yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai wujud kontribusi UI dalam penyelesaian masalah kesehatan, lingkungan hidup, ketimpangan ekonomi, dan pendidikan. Kegiatan pengabdian ini juga didukung beberapa mitra industri, seperti PT Paiton Energy, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Sarana Multigriya Finansial, PT Indonesian Infrastructure Finance, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Chief Financial Officer PT Paiton Energy, Bayu Anggoro Widyanto, mengatakan, kerja sama antara UI dan PT Paiton didasarkan pada Sustainable Development Goals (SDGs) ke-7. 12, dan 13, yaitu energi bersih yang terjangkau; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; serta penanganan perubahan iklim. UI dan PT Paiton mencoba untuk menangani sampah dari skala paling kecil, yaitu di lingkungan kampus UI. “Melalui kerja sama dengan Laboratorium Parangtopo FMIPA, kami mendonasikan 8 unit bio digester untuk pengelolaan hingga 2 ton sampah. Output dari kegiatan ini adalah terciptanya pembangkit listrik tenaga sampah yang dapat menghasilkan 234 kilowatt hours listrik, menghasilkan pupuk padat dan cair, serta mengurangi emisi karbon 187 ton CO2/tahun,” kata Bayu.

Program pengabdian masyarakat juga melibatkan para dosen dan mahasiswa pengabdi, serta ILUNI. Program ini didasarkan pada riset yang dilakukan untuk diaplikasikan dan dijalankan secara berkelanjutan. Menurut Dosen Fakultas Ilmu Administrasi UI, Dr. Vishnu Juwono, S.E., MIA, yang melakukan pengabdian masyarakat di Likupang, kontribusi para pengabdi UI di daerah tersebut dalam tiga hal, yaitu memberikan pemahaman terkait konsep SGDs ke-14 kepada masyarakat; memberikan pemahaman tentang growth economy; serta mengadakan pelatihan bagi pemerintah daerah. Dengan begitu, sebagai kawasan ekonomi khusus, pariwisata Likupang dapat dikembangkan dengan dengan tetap memperhatikan dan menjaga lingkungan.

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., bersama tim mahasiswa berusaha menangani permasalahan stunting dan TBC dalam kegiatan pengabdian masyarakat sebagai upaya untuk mencapai SGDs ke-13. Menurut Agus, saat ini, 1 dari 4 anak Indonesia masih menderita stunting. Oleh karena itu, upaya penanganan serius harus dilakukan. Sementara itu, Dosen FMIPA UI, Dr. Retno Lestari, bersama mahasiswa berusaha meningkatkan ekonomi warga melalui pengelolaan hasil budi daya singkong dan menjaga lingkungan dengan penanaman bakau di daerah Pandeglang, Banten.

Selaku penerima manfaat, Abdul Basir mengatakan, kontribusi UI sejak 2016 hingga saat ini terasa manfaatnya bagi para nelayan di daeraah Muara Gembong, Bekasi. Sebelumnya, akses listrik atau penerangan di jalur keluar-masuk kapal sangat terbatas. Jika saluran tersebut terputus, nelayan akan kesulitan untuk melaut. Berkat inovasi yang dilakukan Dosen Fakultas Teknik UI, Prof. Dr. Ir. Adi Surjosatyo, M.Eng., dan para mahasiswa, daerah tersebut dapat memperoleh listrik dengan memanfaatkan energi angin.

“Para pengabdi adalah guru kami. Mereka mengajarkan kami untuk mencintai alam karena dari alam akan ada energi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dari angin dan matahari dapat dimanfaatkan untuk penerangan, pendingin, dan sebagainya. Kami juga diajarkan untuk menanam mangrove sehingga bisa dijadikan sebagai objek wisata. Selain itu, Dr. Rambat juga membimbing kami cara mengolah ikan agar hasil tambak yang murah dapat lebih mahal sebagai upaya ketahanan pangan. Harapan kami, program ini akan terus berlanjut sehingga manfaatnya dapat semakin meluas ke daerah sekitarnya,” kata Basir.

Related Posts