id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Memahami Dinamika Program Pascasarjana di Era Kampus Merdeka

Universitas Indonesia > Berita > Memahami Dinamika Program Pascasarjana di Era Kampus Merdeka

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) bekerja sama dengan Institute of Electrical & Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section menggelar seminar daring pada Rabu (26/8/2020) dengan mengangkat tema “Penjaminan Mutu Program Pascasarjana di Kampus Merdeka”.

Dalam seminar ini, penyelenggara menghadirkan Prof. T. Basaruddin (Direktur Dewan Ekesekutif- BAN-PT dan Guru Besar Fasilkom UI) sebagai narasumber. Di dalam pemaparannya, ia menjelaskan tentang dinamika dunia pendidikan saat ini dan pengaruhnya terhadap program pascasarjana di Indonesia.

“Permasalahan utamanya adalah saat ini program pascasarjana bukanlah program prioritas di dalam penyelenggaraan banyak universitas di Indonesia. Mereka masih memprioritaskan program sarjananya, padahal program pasca sangat penting dalam sebuah universitas berbasis riset,” kata Basaruddin.

Riset yang baik akan sangat bergantung terhadap fokus si peneliti, sedangkan di Indonesia, kebanyakan mahasiswa program pascasarjana adalah individu yang sudah bekerja dan berkeluarga, sehingga sulit untuk membagi waktu antara kuliah, keluraga, dan pekerjaan.

“Ini ditambah dengan belum adanya beasiswa penuh  yang mencakup biaya hidup bagi para mahasiswa pasca di Indonesia, jadi fokus melakukan riset itu bukan suatu pilihan bagi mahasiswa,” ujarnya.

Sebenarnya masalah ini bisa terpecahkan dengan adanya asisten peneliti, namun hibah-hibah penelitian yang diberikan oleh pemerintah biasanya jumlahnya tidak cukup untuk mempekerjakan para asisten peneliti ini.

Semua hal ini berdampak terhadap tingkat kualitas penelitian para mahasiswa pascasarjana, yang cenderung  tidak berdampak langsung ke masyarakat dan mempunyai perspektif yang sempit dalam memandang suatu masalah.Tentu ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat global saat ini yang menuntut riset-riset yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, universitas dituntut untuk melakukan pembenahan diri, salah satunya adalah dengan adanya program Kampus Merdeka dari pemerintah. Dengan adanya program ini, universitas dapat merancang sistem kurikulum yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kondisi masing-masing.

Metode belajar juga dapat dibuat lebih fleksibel, tidak single teaching seperti yang selama ini dijalankan. Pembelajaran berbasis komunitas dan pembelajaran berbasis pengalaman bisa menjadi pilihan.

Konsep Kampus Merdeka juga membuat wawasan keilmuan mahasiswa dan dosen semakin meluas, tidak menyempit, karena mahasiswa didorong untuk belajar di universitas-universitas lain, begitu pula dosen.

Diharapkan dengan konsep Kampus Merdeka ini, kualitas mahasiswa dan dosen di Indonesia menjadi semakin relevan dengan kebutuhan global yang semakin memetingkan nalar kritis dan kreativitas.

Related Posts

Leave a Reply