id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Memahami Pergeseran Diatesis dalam Proses Penerjemahan

Universitas Indonesia > Berita > Memahami Pergeseran Diatesis dalam Proses Penerjemahan

Departemen Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Senin (14/1/2019) meluluskan seorang Doktor yaitu Zahroh Nuriah yang juga merupakan staf pengajar di Program Studi Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dengan disertasi berjudul Pergeseran Diatesis Dalam Terjemahan Teks Ilmiah Dari Bahasa Belanda ke Dalam Bahasa Indonesia”.

Sidang terbuka dilaksanakan di Auditorium Gedung IV, dipimpin oleh Prof. Dr. Njanju Jenny Malik, dan dihadiri oleh Prof. Dr. Rahayu Surtiati Hidayat (Promotor), Dr. Kees Groeneboer (Kopromotor), Dr. F. X. Rahyono (Ketua tim penguji), Prof. Dr. phil. Setiawati Darmojuwono (Anggota penguji), Dr. Lilie Mundalifah Roosman (Anggota penguji), Dr. Sugeng Riyanto (Anggota penguji), dan Totok Suhardijanto, Ph.D. (Anggota penguji).

Disertasi ini mengkaji pergeseran diatesis dalam terjemahan dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia. Analisis difokuskan pada teks ilmiah berupa berupa 10 artikel dari buku kongres Studi Belanda di Indonesia tahun 2010 dan 2015.

Sejumlah 3.085 klausa dianilisis dengan metode campuran sematan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua klausa berpredikat verbal, 15.06% klausa berdiatesis agentif bergeser menjadi pasientif, dan 13.79% klausa berdiatesis pasientif bergeser menjadi agentif. Pergeseran diatesis terkait tataran lesikal, gramatikal, dan tekstual.

Pergeseran diatesis merupakan akibat dari penerapan strategi penerjemahan dalam menyelesaikan permasalahan penerjemahan. Strategi ini bersifat fungsional, sesuai dengan kebutuhan dalam konteks tertentu. Pergeseran diatesis menyebabkan pergeseran makna.

Secara gramatikal, pergeseran diatesis dianggap sebagai ketidaksepadanan bentuk, tetapi tetap sepadan dari segi makna. Dalam penerjemahan teks ilmiah yang menggunakan metode komunikatif, kesepadanan yang harus dicapai adalah kesepadanan pada tataran tekstual yang mementingkan konteks yang tepat agar isi dan bentuk dapat berterima. Zahroh Nuriah mendapat nilai sangat memuaskan serta menjadi doktor ke-324 di FIB UI dan doktor ke-3 Program Studi Ilmu Linguistik FIB UI yang lulus pada tahun 2019.

Related Posts

Leave a Reply