id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Memaknai Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif

Universitas Indonesia > Berita > Memaknai Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif

Pemerintah bukan berfungsi sebagai administrator belaka, namun kolaborator bagi siapa pun warganya yang ingin turut serta dalam membangun daerahnya. Demikian peran pemerintah dalam tata kelola kota yang paling optimal menurut Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

Anies hadir memaparkan keynote speech dalam seremoni The 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018 yang diselenggarakan oleh Sekolah Ilmu Lingkungan di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (24/8).

 

Anies menyayangkan sistem pemerintahan, khususnya DKI Jakarta, yang menampilkan wajah pemerintah sebagai superhero egois yang mengerjakan segalanya sendiri tanpa melibatkan masyarakat.

“Birokrasi kita tidak dirancang untuk kolaborasi, melainkan soliter,” sebut Anies. “Saya pernah mendapati laporan dari ketua RW supaya ‘bilang-bilang dulu’ jika mau bersih-bersih sungai di wilayahnya, sebab setiap kali agenda bersih-bersih, warga setempat hanya menonton pasukan oranye bekerja keras.”

Maka demikian, pemerintahan di bawah arahannya bakal mengusahakan sistem movement-based governance dimana kelompok-kelompok sipil akan lebih dilibatkan sebagaico-creator, termasuk pihak universitas dan mahasiswa.

Sebagai mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan RI sekaligus penggagas Gerakan Indonesia Mengajar, gerakan-gerakan sosial memang akrab dengan sosok yang kini duduk di kursi nomor satu Ibukota itu.

Salah satu program yang bakal dilaksanakan ialah pelibatan mahasiswa dan para profesional sebagai mentor dan pembimbing belajar anak-anak di enam belas kampung yang tersebar di Ibukota, ketika malam hari.

Program ini bakal berjalan mulai tahun ajaran baru, atau sekitar bulan Juli 2018 nanti. Menurut Anies, mengubah mindset bekerja yang awalnya soliter menjadi kolaboratif memang tidak mudah, sehingga perlu diupayakan dalam lingkup kecil dahulu, seperti kampung-kampung.

“Kuncinya ialah keterlibatan,” ucap Anies menjawab pertanyaan salah seorang hadirin tentang wadah yang memungkinkan tata kelola kolaboratif.

“Donasi terbesar kita bukanlah dana, melainkan kehadiran dan keterlibatan. Kami (Pemprov DKI) akan fasilitasi, Anda datang, libatkan diri Anda, lalu sampaikanpada kami apa yang terjadi, kami akan support,” tegasnya.

 

Related Posts

Leave a Reply