https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Mengedepankan Konsep SMART, Bondan Kanumoyoso Terpilih Menjadi Dekan FIB UI 2021-2025 - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Mengedepankan Konsep SMART, Bondan Kanumoyoso Terpilih Menjadi Dekan FIB UI 2021-2025

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya > Mengedepankan Konsep SMART, Bondan Kanumoyoso Terpilih Menjadi Dekan FIB UI 2021-2025

Dr. Bondan Kanumoyoso, M. Hum S.Kom., terpilih sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) periode 2021 – 2025. Pada pemaparannya pagi tadi, Dr. Bondan menekankan bahwa FIB UI harus menjadi suatu fakultas yang mempunyai iklim/suasana yang SMART dalam kesehariannya. “SMART di sini adalah singkatan dari Simplicity, Mobility, Adaptive Learning, Reputation, dan Technology Based, yang dibuat berlandaskan kepada sembilan nilai UI. Saya harap suasana SMART ini dapat mendukung program-program FIB UI ke depan dalam melaksanakan tujuannya sebagai sebuah fakultas yang menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas,” ujarnya.

Visinya adalah “Menjadi Fakultas yang Unggul, Berdaya Saing, dan Bereputasi Internasional Melalui Inovasi Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Industri Kreatif, Entrepreneurial, dan Teknologi Digital dengan Tetap Mengedepankan Aspek Kebudayaan dan Kemanusiaan”. Berdasarkan visi tersebut, ia mengembangkan lima program kerja.

Pertama adalah pengembangan kurikulum yang adaptif dan inovatif dengan Revolusi Industri 4.0 (adaptive & innovative education). Dalam program kerja ini, ia akan mengembangkan kerja sama dengan berbagai universitas, dan program studi di dalam maupun luar negeri, untuk pertukaran mahasiswa dan kolaborasi riset. Ia juga berencana untuk membangun sebuah Pusat Kajian Pancasila untuk membentuk karakter mahasiswa yang berjiwa nasionalis, tapi tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Program kerja kedua adalah melakukan impactful research, dengan cara meningkatkan jumlah penelitian dan sitasi yang terindeks internasional, serta melakukan hilirisasi penelitian-penelitian yang memberikan dampak nyata bagi dunia indusri dan masyarakat. Ketiga, ia akan melakukan penerapan good governance dalam kepemimpinannya dalam bentuk pengembangan sistem informasi manajemen yang terintegrasi sehingga proses administrasi berjalan efektif-efisien. Dalam bidang sumber daya manusia, ia juga akan menambah jumlah program studi yang terakreditasi dan jumlah guru besar dan lektor kepala di FIB UI.

Program kerja keempat adalah tentang mengembangkan kerja sama dengan komunitas industri dan dunia kerja. Kerja sama ini akan diwujudkan dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dan kerja sama perancangan blue print kurikulum pendidikan yang dapat mengakomodasi transisi mahasiswa di dunia kerja. Kelima, ia ingin mengembangkan kultur kewirausahaan dengan cara melakukan optimalisasi unit ventura agar lahir perusahaan rintisan (start-up) di bidang industri kreatif, serta mendorong dilaksanakannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar terbangun iklim kewrirausahaan baik bagi mahasiswa maupun dosen.

Bondan Kanumoyoso dilahirkan di Madiun, 11 November 1972. Pendidikan sarjana ia selesaikan pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1996. Kemudian, ia melanjutkan jenjang pendidikannya pada Program Pascasarjana UI, serta melanjutkan pendidikan Advanced Master Program dalam Sejarah Indonesia di Leiden University dan meraih gelar Ph.D dari universitas yang sama di tahun 2011 dengan disertasi berjudul Beyond The City Wall: Socio-Economic Development in The Ommelanden Batavia, 1684-1740.

Bidang spesialisasi yang ia tekuni adalah sejarah Indonesia, sejarah ekonomi dan perkembangan pengertian dan pemahaman tentang Pancasila. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila.

Proses asesmen ini dilakukan oleh para pimpinan UI, yaitu Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D (Rektor), Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Vita Silvira, S.E., Ak., MBA., CA. (Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik), drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) (Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi), Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA (Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset), dan dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D (Sekretaris Universitas).

Related Posts