Ikatan Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama dengan Investhink dan BNI Asset Management menyelenggarakan seminar yang bertajuk “Investasi Saham dan Reksa Dana untuk Generasi Millennials”, pada Kamis (22/03/2018) di Auditorium Mochtar Riady Plaza Quantum (MRPQ) Kampus UI Depok.
Seminar ini juga merupakan bagian dari rangkaian program Investhink Goes to Campus yang dihadiri oleh Malik Adhi W dan Natasya Sheba selaku co-founder Investhink serta Ir. Hendri Dwi Saptioratri Budiono, M.Eng selaku Dekan FTUI bersama jajarannya, Deny Sukmana dan Kiara Pramesti selaku perwakilan BNI Asset Management.
Dalam seminar ini, Investhink mengajak anak muda untuk lebih menyadari betapa pentingnya untuk berinvestasi di masa muda. Hal tersebut dikarenakan agar anak muda saat ini mempunyai tabungan yang lebih terencana untuk keperluan dimasa depan nantinya.
“Investasi bukan sesuatu yang sulit dan mahal, tetapi sesuatu yang murah, mudah dan menyenangkan” ucap Malik.
Melihat karakteristik anak muda saat ini yang disebut juga sebagai generasi millennials, memiliki kecenderungan untuk berperilaku konsumtif. Hal tersebut terlihat dari gaya hidup yang dimilikinya, mulai dari aktivitas nongkrong di tempat yang mewah, konsumsi barang bermerek, dan hiburan yang mengedepankan popularitas.
Sedangkan, ada faktor eksternal seperti inflasi atau kenaikan harga barang-barang yang meningkat setiap tahunnya. Nilai dari barang-barang yang biasa di konsumsi millennial saat ini secara tidak sadar akan melambung tinggi di tahun selanjutnya.
Kedua faktor ini jika digabungkan akan memiliki dampak konsumtif yang besar pada generasi millennials dengan pendapatan yang cenderung stagnan. Padahal dengan dana 100 ribu rupiah saja yang biasa dikeluarkan untuk meminum satu buah kopi di brand ternama, millennials dapat memiliki investasi berupa saham yang tentunya akan terus meningkat setiap tahunnya.
Untuk hal tersebut, millennials membutuhkan instrumen untuk dapat memaksimalkan pendapatan pasif mereka. Instrumen yang dimaksud yaitu dengan memiliki investasi baik berupa emas, deposito, saham atau obligasi.
Instrumen tersebut yang nantinya akan terus menyimpan dana pendapatan pasif millennials agar tidak begitu saja habis untuk perilaku konsumtif yang dilakukan oleh millennials. Jika, instrumen yang dimiliki millennials saat ini dibiarkan dalam jangka waktu yang panjang tentunya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
