id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pemerintah Dorong Generasi Muda Peduli Lingkungan

Universitas Indonesia > Berita > Pemerintah Dorong Generasi Muda Peduli Lingkungan

shutterstock_272587109

Dalam sehari ada sekitar 10 juta lembar kantong plastik yang digunakan oleh penduduk Indonesia. Artinya, ada sekitar 10 miliar lembar kantong plastik jika dijumlahkan dalam setahun.

Hal tersebut disampaikan oleh Tuti Hendrawati Mintarsih, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Talkshow “Roadmap Kebijakan Kantong Plastik Berbayar” pada Selasa (3/5/2016) di Balai Sidang UI.

Namun, lanjut Tuti, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang tidak peduli terhadap lingkungan. Padahal, plastik konvensional butuh waktu ratusan tahun untuk diuraikan. “Ada kemudahan yang diberikan kantong plastik, tapi jika tidak dikendalikan akan berdampak buruk,” ujarnya.

Dalam talkshow yang diselenggarakan oleh Departemen Lingkungan Hidup BEM UI tersebut, Tuti beranggapan bahwa pemerintah perlu mengubah perilaku masyarakat dengan berbagai cara.

Cara pertama yang dilakukan pemerintah adalah mendorong masyarakat untuk menerapkan 3R, yaitu reduce, reuse dan recycle. Yang kedua, pemerintah juga mensosialisasikan bank sampah dan menunjukkan bahwa sampah juga mempunyai nilai ekonomis. Yang ketiga, dengan membuat kebijakan kantong plastik berbayar yang akhir-akhir ini diterapkan.

Namun, Tuti bependapat, adanya kebijakan dan langkah-langkah strategis yang diterapkan oleh pemerintah akan berakhir sia-sia apabila masyarakat Indonesia, terutama generasi mudanya tidak peduli.

“Generasi muda adalah tumpuan kami (pemerintah), kalau dari yang muda sudah peduli terhadap lingkungan, saya yakin kebijakan (pemerintah) akan berdampak dengan baik,” terangnya.

Tuti menambahkan bahwa, “Seharusnya, semakin tinggi pendidikan, semakin sadar.”

Sebagai perwakilan dari pemuda, Via Apriani, co-founder Climate and Development Knowledge Network Youth Support, berpendapat bahwa generasi muda bisa berkontribusi sesuai dengan passion. “Pemuda itu bisa intervensi masyarakat (dalam pengelolaan sampah) melalui kegiatan kreatif,” ujarnya.

Menurut Tuti, kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang masih membuang sampah sembarangan bisa diubah. “Orang Indonesia itu bisa berbudaya, dalam skala kecil, orang juga sudah mulai memilah sampah dan sudah merasakan manfaat dari memilah sampah itu sendiri,” tuturnya.

 

Penulis: Frista Nanda Pratiwi

Related Posts

Leave a Reply