id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222
Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Pendekatan Aspek Sosial-Budaya dalam Penyampaian Informasi Covid-19

Penulis: Ameni Nazaretha

Indonesia memiliki beragam karakteristik masyarakat, mulai dari kondisi geografis hingga bahasa dan budaya yang berbeda. Hal itu akan berpengaruh terhadap reaksi masyarakat ketika dihadapkan pada suatu situasi tertentu, misalnya tentang protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi yang mengharuskan pembatasan sosial. Mungkin, bagi sebagian orang pembatasan sosial itu bisa dianggap bertentangan dengan budaya masyarakat Indonesia yang kolektif. Kondisi tersebut merupakan salah satu tantangan dalam mempersiapkan Program Edukasi Covid-19 dari Tim Lintas Disiplin Universitas Indonesia (UI) ke tengah keberagaman Indonesia.

“Kira-kira bulan Juni 2020 ketika angka penyebaran Covid-19 masih meningkat, sejumlah dosen dari berbagai bidang ilmu mulai gelisah. Sangat jelas bahwa Covid-19 bukan masalah epidemologi saja, namun bersifat multidimensional,” ujar Prof. Melani Budianta, M.A, Ph.D., Guru Besar FIB UI, ketika menjelaskan pengantar program. Menurutnya, respon masyarakat yang beragam terhadap Covid-19 juga menunjukkan pentingnya pendekatan aspek sosial budaya dan komunikasi dalam menyampaikan informasi mengenai Covid-19.

Berangkat dari latar belakang tersebut, para pendidik yang berasal dari bidang ilmu kesehatan dan ilmu sosial budaya akhirnya memutuskan untuk bekerja sama dalam satu Tim Lintas Disiplin UI untuk memberikan kontribusi dalam mengedukasi mengenai Covid-19. “Kerja dilaksanakan dengan mengamati informasi Covid-19 di media massa serta memetakan informasi yang keliru/hoaks serta kurang lengkap atau tidak komunikatif. Tentu ada juga contoh informasi lengkap dan mudah dimengerti oleh orang awam,” kata Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH, Guru Besar FKM UI, melengkapi penjelasan Prof. Meliani Budianta.

Dengan latar belakang situasi tersebut, Tim Lintas Disiplin UI sepakat bahwa diperlukan suatu himpunan pengetahuan sebagai landasan. Tim dari bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran kemudian menyusun semua pengetahuan yang mereka kuasai tentang Covid-19 secara rinci, kemudian diterjemahkan oleh Tim Bidang Sosial dan Humaniora agar dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat yang memiliki berbagai latar belakang.

Tim Lintas Disiplin UI terdiri dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) meluncurkan Program Edukasi Covid-19: Mengenali Covid-19, Memantapkan Perilaku dan Mengendalikan Pandemi pada Rabu (27/10). Persiapan penyusunan program inovasi ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta difasilitasi oleh Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI.

Program Edukasi Covid-19 ini merupakan program inovasi guna memperkaya pengetahuan dan memantapkan perilaku masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. Pada peluncuran program ini turut hadir Direktur Aplikasi, Permainan, TV dan Radio Kemenparekraf Syaifullah, Ph.D., dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, S.E., M.M.

Agar informasi dapat tersampaikan secara baik, Tim Lintas Disiplin UI mempersiapan dua hal. Pertama, tim melengkapi acuan pengetahuan dengan glosari berisi penjelasan yang dapat dipahami orang awam non-medis. Kedua, tim menyiapkan visualisasi untuk “mengasatmatakan” virus dalam bentuk video yang berkaitan dengan cerita sehari-hari.

Untuk menyampaikan ke-2 hal tersebut agar dapat diterima oleh semua pihak, tim melaksanakan strategi dialog partisipatif, yakni komunikasi dua arah dengan peran pendamping. Metode yang digunakan adalah Training of Trainer (ToT) yang berlapis dan dapat direplikasikan ke seluruh Indonesia.

ToT tahap pertama dilakukan oleh tim lintas disiplin UI ke tim daerah, seperti pemerintah daerah atau pemangku kepentingan lainnya. Kemudian, ToT tahap kedua dilakukan oleh tim daerah dengan kelompok-kelompok sasaran termasuk klaster seperti pariwisata, pendidikan, dan semacamnya.

“Buku panduan ini hanya merupakan suatu tool kit, suatu pelengkap dari seluruh metode yang sudah dibangun oleh tim ini,” kata Prof. Melani Budianta. Diharapkan, semua pihak dapat memanfaatkan materi yang sudah disiapkan oleh Tim Lintas Disiplin UI untuk mengenali Covid-19, mengubah perilaku dan mengendalikan pandemi.

Related Posts