iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pendekatan Klinis Khusus untuk Mengukur Usia Lanjut Pasien

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran > Pendekatan Klinis Khusus untuk Mengukur Usia Lanjut Pasien

Populasi warga usia lanjut dan pasien geriatri semakin meningkat di dunia, termasuk di Indonesia.  Pasien geriatri ini memiliki karakterisrik multipatologi, disertai penurunan daya cadangan faali, perubahan status fungsional, malnutrisi, disertai berbagai gradasi kerentaan, namun dengan tampilan klinis yang tidak khas.

Hal tersebut mengakibatkan asesmen dan tatalaksana pasien geriatri tidak semudah yang dibayangkan. Perlu dilakukan pendekatan klinis khusus yang disebut pengkajian paripurna pasien geriatri atau comprehensive geriatric assessment (CGA).

 Prof. Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp. PD-KGer., M-Epid., MPH., dalam pidato pengukuhan guru besarnya berjudul “Pengukuran Usia Biologis Dengan Pemanfaatan Teknik Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (Comprehensive Geriatric Assessment) Menuju Pemeliharaan Kesehatan Dan Pencegahan Penyakit Pada Warga Adiyuswa” memaparkan tentang hal itu. Ia berpendapat, masalah kesehatan yang kompleks pada geriatri harus dikelola secara paripurna, tidak terkotak-kotak, dan harus berkesinambungan.

 Selain itu, dibutuhkan kemampuan untuk menelaah aspek jasmaniah, juga ranah lain dari kehidupan manusia, seperti psikokognitif, psikososial, fungsional, maupun ranah nutrisi. “Seorang internist-geriatrisien dididik untuk dapat menguasai kompetensi asesmen komprehensif (pengkajian paripurna) pada usia lanjut yang melingkupi aspek jasmaniah, psiko-kognitif, psiko-sosial, fungsional, dan nutrisi tersebut. Ia akan mengelola pasien geriatri secara lengkap baik aspek kuratif, promotif, preventif, hingga rehabilitatif sesuai kebutuhan pasien dan tingkat kompetensi seorang internist-geriatrisien,” ujarnya.

 Tatalaksana pasien geriatri yang kompleks membutuhkan sumber daya baik sumber daya manusia, sumber daya sarana dan prasarana yang memadai serta proses pelayanan yang jitu, tepat guna, dan menjamin keselamatan pasien. Salah satu pilar dari CGA adalah tatalaksana bersifat promotif dan preventif yang dalam konteks pasien geriatri harus dilaksanakan secara customized, sesuai skala prioritas, dan memerhatikan aset yang masih dimiliki untuk dimanfaatkan bagi dirinya.

 Inti dari asesmen usia biologis warga usia lanjut adalah secara proaktif mencari potensi masalah kesehatan yang mungkin muncul saat belum manifes dan pada saat yang sama melakukan upaya spesifik guna meluruskan trayektori status kesehatan. Dengan mengetahui usia biologis sebagai bagian dari comprehensive geriatric assessment maka diharapkan upaya memertahankan dan meningkatkan kualitas hidup pasien berusia lanjut dapat terwujud agar tercapai kondisi successful aging.

 Penelitian yang dipaparkan oleh Czeresna dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar bidang Kedokteran ini dilaksanakan pada Sabtu (15/01). Kegiatan ini disiarkan langsung secara virtual melalui kanal Youtube Universitas Indonesia dan dihadiri tamu undangan seperti yaitu dr. Nafsiah Mboi, SpA (Menteri Kesehatan RI, Periode 2012–2014), Dr. Dhaniswara K.Harjono, SH.,M.H.,MBA (Rektor  Universitas Kristen Indonesia), dan dr. Lies Dina Liastuti,  SpJP(K), MARS, FIHA (Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Selain itu, juga hadir guru besar dari universitas lain, diantaranya Prof. Dr. dr. Emma Sy Moeis, SpPD-KGH (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi), dan Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali).

Prof. Dr. dr. Czeresna saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Medik RS Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo dan menjadi salah satu staf Pengajar Divisi Geriatri Departemen/ KSM (Kelompok Staf Medis) Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM. Selain itu, Czeresna juga menjadi Pembina di dua organisasi, yaitu Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) dan Perhimpunan Asuhan Demensia Indonesia (PADI).

Selesai pendidikan dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Czeresna melanjutkan pendidikannya di tempat yang sama dengan mengambil Spesialis Penyakit Dalam pada tahun 1996. Pada kesempatan berikutnya, Czeresna memperdalam Epidemiologi Klinik dengan mengambil pendidikan Magister dan Doktor di Universitas Indonesia.

Beberapa judul karya ilmiah terbarunya yaitu Frailty and Its Associated Risk factors: First Phase Analysis of Multicenter Indonesia Longitudinal Ageing Study (INALAS) (2021), Polypharmacy and drug use pattern among Indonesian elderly patients visiting emergency unit (2021), Prevalence of prehypertension and its risk factors in midlife and late life: Indonesian family life survey 2014 – 2015 (2021), Lama rawat inap pasien geriatri dengan bakteremia Gram negatif: sebuah observasi analitis. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia (2020), dan The Functional Status, Rehospitalization, and Hospital Cost Reduction in Geriatric Patients After The Implementation of The National Health Insurance Program in The National Referral Hospital Indonesia (2019).

Related Posts