id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peran Strategic Agency terhadap Kemampuan Koperasi Menghadapi Krisis Pandemi

Depok, 9 Juli 2025. Koperasi telah lama dikenal sebagai model organisasi ekonomi yang relatif tangguh menghadapi guncangan krisis. The Co-op Economy Report 2020 mencatat bahwa startup berbentuk koperasi memiliki survival rate sebesar 80 persen. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemampuan adaptif koperasi dalam menjawab tantangan globalisasi, sekaligus perannya dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di berbagai negara.

Berangkat dari fenomena tersebut, Emy Nurmayanti, mahasiswa program doktoral dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), mengangkat disertasi berjudul “Peran Strategic Agency terhadap Kemampuan Koperasi Menghadapi Krisis Pandemi: Studi Kasus terhadap Koperasi Syariah”.

Penelitian ini secara khusus menyoroti pentingnya strategic agency, yakni peran aktif aktor dalam membuat keputusan strategis dalam menentukan daya tahan koperasi menghadapi krisis pandemi. Studi ini dilakukan melalui pendekatan studi kasus terhadap Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Benteng Mikro Indonesia (BMI), yang dinilai berhasil melewati tantangan pandemi dengan baik dan dapat dijadikan rujukan praktik terbaik.

Emy menjelaskan bahwa agency memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan, sehingga koperasi mampu bertahan saat krisis pandemi. “Agency dalam koperasi BMI dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan koperasi. Beberapa bentuk agency di antaranya adalah democratic agency, managerial agency, economic agency, embedded agency, dan reflexive agency,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan strategic agency tidak dapat dipisahkan dari kekuatan modal sosial dalam koperasi. Modal sosial seperti rasa saling percaya (trust), jaringan komunitas (network), serta ikatan nilai dan budaya kolektif menjadi fondasi yang memperkuat solidaritas antaranggota, terutama saat menghadapi situasi krisis.

“Dalam konteks koperasi, keberhasilan aktor dalam menjalankan peran strategis sangat dipengaruhi oleh jaringan sosial dan rasa kebersamaan yang kuat. Di sinilah konsep modal sosial menjadi faktor krusial,” kata Emy.

Ia juga menambahkan bahwa dalam proses perubahan institusional, strategic agency perlu didukung oleh institutional entrepreneurship sebagai mekanisme operasional yang mendorong terjadinya transformasi nyata dan berkelanjutan. Keduanya saling melengkapi karena institutional entrepreneur membutuhkan lingkungan sosial yang kuat agar dapat memobilisasi dukungan dan melegitimasi perubahan yang dilakukan.

Penelitian ini berkontribusi penting bagi pengembangan kebijakan koperasi di masa depan, khususnya dalam pembangunan kapasitas manusia dan penguatan jaringan sosial internal koperasi sebagai strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi. Temuan ini sejalan dengan komitmen UI sebagai institusi pendidikan yang unggul dan impactful bagi kemajuan Indonesia. Berkat penelitian ini, Emy berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu Sosiologi, pada sidang promosi doktornya yang berlangsung awal Juni, di Auditorium Juwono Sudarsono, FISIP UI.

Related Posts

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.