Kamis (5/7) Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI, bekerja sama dengan Miriam Budiardjo Resource Center menyelenggarakan kuliah umum internasional tentang jurnalisme dan media sosial.
Kuliah umum ini disampaikan langsung oleh Prof. Axel Bruns dari Queensland University of Technology, Australia. Dalam presentasinya, ia menyampaikan satu poin penting terkait perkembangan jurnalisme di era digital.“Kini, jurnalisme warga yang dipromosikan oleh media sosial menjadi pesaing serius bagi media berita resmi,” paparnya.
Sifat media sosial yang memungkinkan setiap penggunanya berbagi informasi terkini secara bebas menjadi penyebab utamanya. Menariknya, Bruns menganggap fenomena yang kerap disebut sebagai “jurnalisme warga” ini hanyalah bentuk jurnalisme yang asal yang dapat memicu timbulnya hoaks.
Ia mencontohkan, media sosial senantiasa menjadi sumber utama kabar terkini ketika terjadi peristiwa krisis. Padahal, laporan terkini yang dibagikan oleh para pengguna seringkali tidak memuat berbagai fakta yang melatarbelakangi peristiwa yang sedang terjadi.
Saking kuatnya daya tawar media sosial terhadap penggunanya, tidak ada jalan lain yang lebih masuk akal bagi industri berita selain menyelaraskan diri dengan keadaan. Mereka meluncurkan portal berita daring, turut eksis di media sosial, dan memakai media sosial sebagai bagian dari kerja jurnalistik.
Menurutnya, saat ini, seringkali berita-berita yang diangkat portal berita daring berawal dari peristiwa yang ramai dibicarakan di media sosial. “Singkatnya, media sosial justru menggantikan peran media berita sebagai parameter mengenai kabar terpenting dan terkini,” tambahnya.
Kemudian, portal-portal media daring cenderung membuat konten dan judul berita yang mampu memancing pengguna sosial untuk segera mengeklik situs berita.“Media sosial berperan vital dalam membangun keterlibatan publik terhadap portal berita daring. Ada semacam kebutuhan untuk menjangkau seluas-luasnya pengguna media sosial,” ungkapnya.
Dalam era seperti ini, literasi media menjadi penting untuk masyarakat ketahui, agar masyarakat tidak mudah terhasut oleh berbagai pihak yang mempunyai kepentingan.
