Institute of Leadership Universitas Indonesia bekerja sama dengan Beasiswa Rumah Peradaban menggelar “Dialog Inspiratif Nusantara: Sebuah Perjalanan Mencetak Pemimpin Baru”. Acara yang bertemakan kepemimpinan tersebut diadakan di Balai Sidang UI, Senin (22/3/2016).
Dialog kepemimpinan ini mengundang para pemimpin masa depan seperti Al Fatih Timur (CEO Kitabisa.com), Rangga Husnaprawira (CEO Bukapintu.co), Muhammad Akew Isa (CEO Selasar.com) dan Sofwan Albanna, Ph.DÂ (Sekjen ASEAN Center). Dalam acara ini turut hadir juga Dr. Arief Munandar selaku Founder Rumah Peradaban.
Diharapkan dengan adanya dialog kepemimpinan, para pemimpin masa depan Indonesia bisa saling belajar dan lebih siap untuk memimpin bangsa. Zaman yang semakin berkembang menghadirkan banyak tantangan, para pemimpin peradaban harus disiapkan dari sekarang.
Sofwan Albana bercerita bagaimana di sepanjang sejarah, yang membedakan seorang pemimpin dengan yang bukan pemimpin adalah cara berpikirnya. Pemimpin mampu berpikir melampaui batas, yang mereka pikirkan jauh lebih luas dan dalam dari pada yang orang lain pikirkan.
Pemimpin mampu berpikir melampaui batas karena mereka tidak hanya berpikir untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. The Founding Fathers kita dengan tegas menolak tawaran politik etis Belanda karena itu hanya menguntungkan diri mereka, tidak untuk Indonesia.
Bagi Alfatih, Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk menjadi bangsa yang besar, pemuda Indonesia harus memiliki growth mindset jika benar-benar ingin membangun Indonesia. Growth mindset adalah pola pikir yang selalu tumbuh, suka tantangan, optimis, dan sangat terbuka terhadap kritik.
Selain growth mindset, mentor juga menjadi salah satu hal penting untuk tumbuh menjadi pemimpin. Mereka adalah sosok ideal yang ingin kita contoh. Dengan mentoring, kita akan belajar banyak hal, mendapatkan arahan dan gambaran untuk menjadi seorang pemimpin peradaban.
Penulis : Muhammad Ali
