id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pinhantanas Jalin Kerja Sama Dengan UI dalam Bidang Penelitian dan Pertahanan

Universitas Indonesia > Berita > Pinhantanas Jalin Kerja Sama Dengan UI dalam Bidang Penelitian dan Pertahanan

Universitas Indonesia (UI) resmi menjadi mitra kerja sama strategis dalam bidang pengembangan riset teknologi terapan dengan Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (PINHANTANAS) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada Senin (8/10) di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kampus UI Salemba.

Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. dan Ketua Dewan Pengawas Pinhantanas, Connie Rahakundini Bakrie menjadi bukti bahwa UI mendukung segala kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan teknologi.

Kerja sama antara Pinhantanas dengan universitas diharapkan dapat menghasilkan kemandirian industri pertahanan nasional terutama dalam bidang penelitian dan pengembangan inovasi.

Kerja sama ini didasari oleh visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia dan poros dirgantara dunia, dimana tak hanya menuntut kehadiran TNI dan Polri guna menjaga stabilitas pertahanan negara tetapi juga memerlukan kolaborasi seluruh aspek bidang, salah satunya keterlibatan universitas.

“Dengan adanya kerja sama tersebut, mahasiswa bahkan dosen pengajar dapat terjun langsung dalam proses penelitian dan pengembangan industri pertahanan dimulai dari pembuatan konsep, pembuatan prototipe hingga produksi secara masal”, ucap Anis.

Hal ini turut mempercepat UI mencapai target sebagai kampus yang terdepan dalam applied science.Dengan adanya applied science tersebut, UI diharapkan dapat menghasilkan dan membersarkan expertise lokal berpengalaman guna memacu daya saing yang kuat terutama dalam hal pertahanan nasional kedepannya.

“Kerja sama ini juga memungkinkan percepatan Pinhantanas dan anggotanya untuk bermitra dengan industri pertahanan regional dan global dalam rangka pelatihan,pendirian infrastruktur domestik, manufaktur dan rantai pasokan manufaktur sebagai sumber terbesar mitra pertumbuhan riset dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri di masa depan”, ungkap Connie.

Lebih lanjut Connie menambahkan bahwa adanya anggaran Pengadaan Dalam Negeri (PDN) 2014-2019 yang mencapai 15 triliun dimana 40 persennya diserap Industri Pertahanan Nasional sebaiknya disalurkan kembali ke kampus dalam negeri untuk pengembangan fasilitas dan riset ketimbang bertandang ke luar negeri.

Dengan hal ini, Indonesia akan mereduksi potensi adanya brain drain—larinya bakat-bakat berkualitas dalam negeri ke mancanegara—lebih banyak lagi.Pemanfaatan semua aset intelektual dalam negeri dimulai dari pemikiran, konsep, gagasan serta pelaksanaan pun turut menyulutkan optimisme bahwa Indonesia juga dapat berbicara banyak di luar dengan jati diri sebagai negara industri pertahanan yang mandiri.

Related Posts

Leave a Reply