Selasa (8/4/2014), Ririe Fahcrina Malisie berhasil mendapatkan gelar doktor usai mempertahankan disertasinya yang berjudul “Tekanan Transpulmoner sebagai Indikator Stres Paru dengan Gangguan Mekanis Dinding Pada Pediatric Acute Lung Injury: Kajian Pada Model Hewan Babi”di depan dewan penguji.
Sidang promosi yang digelar di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, Sp.PD-KEMD. Anggotadewan pengujiterdiri atasProf. dr. Frans D. Suyatna, Sp.FK., Ph.D., Dr. Nurjati Chairani Siregar, M.S., Sp.PA(K), Ph.D., Prof. Dr. dr. Sri Widya A. Jusman, M.S., Drh. Safarina G. Malik, M.S., Ph.D., dan Prof. dr. Munar Lubis, Sp.A(K). Sementara itu, yang bertindak sebagai promotor adalah Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, Sp.A(K) dengan kopromotor Dr. drh. Gunanti, M.S. serta Prof. Albert P. Bos, M.D., Ph.D.yang merupakan profesor dari University of Amsterdam.
Dalam sidang tersebut, Ririe menjelaskan, penelitiannya bertujuan mengungkap peran tekanan transpulmoner pada akhir inspirasi sebagai indikator stres paru akibat distensi berlebihan. Ia juga menjelaskan kaitan antara tekanan transpulmoner tersebut dengan perubahan biokimiawi serta kerusakan jaringan paru yang diinduksi oleh ventilasi mekanis. Dalam penelitian ini,Ririe menggunakan model hewan babi.
Dari penelitian tersebut didapat fakta bahwa perubahan nilai tekanan transpulmoner di akhir inspirasimerupakan indikator stres dan kerusakan paru yang diinduksi oleh ventilasi mekanis pada model hewan babi dengan gangguan mekanis dinding dada. Dengan penelitian itu, dokter kelahiran 23 Januari 1968 ini berhasil lulus dengan yudisumsangat memuaskan. (IRH)
