iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Rektor UI Apresiasi Kebijakan Ekonomi “Thinking Beyond The Curve”

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Rektor UI Apresiasi Kebijakan Ekonomi “Thinking Beyond The Curve”

Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., memberi gambaran tentang kondisi ekonomi Indonesia selama menghadapi Covid-19. “Indonesia sangat bergantung pada modal portofolio. Begitu Covid-19 datang, modal asing langsung ‘lari’. Akibatnya, rupiah mendekati 16.700. Jika dalam situasi normal, hal itu dinamakan deficit financing, inflasi pasti naik, namun ini adalah situasi yang tidak normal karena ada pandemi. Oleh karena itu, dilakukan upaya sehingga rupiah menguat menjadi sekitar Rp14.000,00. Artinya, kebijakan yang maksimal di masa lalu belum tentu optimal di masa sekarang dan kebijakan yang optimal di masa sekarang belum tentu optimal di masa depan,” ujar Ari Kuncoro, pembicara dalam Indonesia Economic Outlook 2022 yang diadakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), pada Selasa, (25/1/2022).

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi, mendukung Presidensi Indonesia di G20, serta mendorong inovasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tanah air. Di tengah krisis kesehatan yang sedang berlangsung, Presidensi G20 2022 dapat menjadi momentum yang tepat untuk pemerintah Indonesia mengatur ulang agenda pembangunan jangka panjang sembari berdiskusi antarpemimpin negara terkait pemulihan global yang lebih kuat dan merata.

Keoptimisan pemulihan ekonomi ini dibahas dalam diskusi bertajuk “Outlook Ekonomi Makro dan Sektor Keuangan Indonesia 2022” yang disampaikan oleh Ari Kuncoro selaku Rektor UI sekaligus ekonom senior, Anggawira selaku Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI, serta Josua Pardede selaku Chief Economist of Permata Bank.

Ari Kuncoro menambahkan, dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi, diperlukan sinyal. Sinyal menjadi penting karena pelaku usaha sudah berkembang. Pada saat negara lain menerapkan lockdown, Indonesia memilih skema pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga masyarakat dapat melakukan penyesuaian tanpa menutup jalur logistik. Akibatnya, ada pertumbuhan ekonomi dan rupiah stabil. Oleh karena itu, kunci dari kestabilan rupiah tidak hanya pada manajemen devisa, tetapi juga bagaimana kebijakan dirancang.

Dalam kesempatan itu, Rektor UI tersebut juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh pemerintah dalam membuat kebijakan ekonomi dalam situasi pandemi ini. “Salah satu ciri dari kebijakan ekonomi Indonesia adalah thinking beyond the curve. Inilah yang saya beri nilai A. Pemerintah tidak buru-buru melakukan pengetatan, tetapi lebih memilih skema work from home. Operasi dari bidang non-esensial dikurangi dan diberlakukannya industri kesehatan inklusif,” ujar Ari Kuncoro.

Menurut Ari Kuncoro, harus ada iklim usaha yang bagus untuk memulihkan ekonomi Indonesia. UU Ciptaker disiapkan agar investasi bersifat thinking beyond the curve. Selain itu, pembuatan kebijakan harus memperhatikan inovasi policy. Meskipun potensi ekonomi dapat tumbuh lebih dari 5%, sistem regulasi harus memudahkan untuk berpikir out of the box. Selain itu, G20 dapat menjadi posisi tawar bagi Indonesia. Indonesia dapat menyuplai tenaga kerja serta menjadikan beberapa wilayah sebagai lokasi pabrik bagi negara-negara yang berkonflik. Ini adalah kesempatan Indonesia untuk mengenalkan Indonesia ke rantai pasokan Internasional.

 

Penulis: Sapuroh | Editor: Mariana Sumanti

Related Posts