iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Respond-Or-X dari UI dan Lancaster University Management School untuk SIstem Pendukung Keputusan Lebih Siap Hadapi Bencana

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Komputer > Respond-Or-X dari UI dan Lancaster University Management School untuk SIstem Pendukung Keputusan Lebih Siap Hadapi Bencana

Indonesia berada pada urutan ketiga negara paling rawan bencana setelah Filipina dan India menurut The World Risk Indeks pada tahun 2022. Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang tahun 2022 hingga 2023 terjadi peningkatan jumlah bencana di Indonesia, dari 2403 kejadian menjadi 2616 kejadian. Fakta ini menjadi dasar bagi Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI yang berkolaborasi dengan para ahli logistik dan tim operasional penelitian dari Lancaster University Management School (LUMS) menggelar workshop tentang sistem inovasi pendukung pengambilan keputusan. Inovasi yang diberi nama RESPOND-OR-X ini, bertujuan untuk membantu BNPB dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan untuk mempersiapkan atau menghadapi bencana alam.

RESPOND-OR-X merupakan perluasan dari proyek RESilient Emergency Preparedness for Natural Disaster Response through OR (RESPOND-OR), yang didanai oleh UK Research and Inovation Global Challenges Research Fund dan Engineering and Physical Sciences Research Council. RESPOND-OR-X juga mendapat dukungan berkelanjutan dari Global Advancement Fund Lancaster University. Sistem pendukung kuputusan RESPOND-OR-X ini bertujuan untuk membantu Indonesia dalam mempersiapkan bencana alam seperti banjir ataupun letusan gunung berapi.

Pada workshop bertajuk “Effective Response to Natural Disaster: The RESPOND-OR-X Decision Support System (DSS) ini, anggota proyek RESPOND-OR-X mendemonstrasikan dan menjelaskan penggunaan Sistem Pendukung Keputusan RESPON-OR-X. Di hadapan para peserta workshop yang terdiri dari peneliti, unsur agensi penanggulangan bencana nasional dan regional, perwakilan BPBD Provinsi, Organisasi Non-Pemerintah serta para akademisi dari departemen teknologi informasi universitas-universitas yang ada di Indonesia, disampaikan pula manfaat potensial dari sistem tersebut.

Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fasilkom UI, Ari Saptawijaya, S.Kom., M.Sc., Ph.D mengatakan, penting untuk mempertimbangkan betapa pentingnya teknologi dalam mengatasi permasalahan rumit dalam kesiapsiagaan dan tanggap bencana alam. “Hasil penelitian ekstensif dan kerja tim, DSS-RESPOND-OR-X adalah bukti kemampuan solusi digital untuk mendukung pengambilan keputusan yang efisien dalam skenario darurat,” ujar Ari. Ia juga menambahkan bahwa workshop tersebut merupakan kesempatan menarik bagi para peneliti dan akademisi  untuk mempelajari lebih dalam fungsi modul perencanaan evakuasi berbantuan serta modul perutean dan penjadwalan pribadi.

Direktur Center for Transport dan Logistics (CENTRAL) LUMS, Profesor Konstantinos Zografos  mengatakan bahwa ia dan timnya mengembangkan sebuah Data Distribution Service (DDS) yang mencakup model matematika dan algoritma solusi dengan menghubungkan kompleksitas dunia nyata. “Kami (CENTRAL) berkomitmen untuk mengatasi masalah nyata (bencana alam) nan signifikan yang melanda di Indonesia. Melalui RESPOND-OR dan RESPOND-OR-X kami coba membantu, mendukung keputusan untuk melakukan evakuasi bantuan di area yang terdampak bencana. Tidak hanya itu kami juga akan menyediakan rute serta penjadwalan tim respon bencana dengan mempertimbangkan kriteria efisiensi,” kata Prof. Kontantinos pada workshop yang berlangsung di Kantor Pusat Graha BNPB, Jakarta Kamis (30/11/).

Lebih lanjut ia juga menjelaskan terkait manfaat dari pengembangan DDS RESPOND-OR/ RESPOND-O-X yang dapat mendukung langkah pemerintah ataupun lembaga-lembaga non-pemerintahan untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya lonjakan korban jiwa terhadap efek bencana alam. Proyek multi-disiplin internasional RESPOND-OR-X ini melibatkan Guru Besar Fasilkom UI, Prof. Heru Suhartanto, Drs., M.Sc., Ph.D; Guru Besar Monash University, Australia, Prof. Juliana Sutanto; serta para peneliti dari kedua universitas.

 

Penulis: Humas Fasilkom UI | Editor: Finda

Related Posts