id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Ronny Gani, Alumni UI Yang Jadi Animator Film Hollywood

Universitas Indonesia > Berita > Ronny Gani, Alumni UI Yang Jadi Animator Film Hollywood

Pernah menonton film 3D Avengers dan Pacific Rim? Kedua film ini cukup sukses membetot perhatian publik tanah air dengan kekuatan efek visualnya. Ternyata, dibalik film-film ini ada sentuhan seorang animator Indonesia alumni Teknik Arsitektur UI. Dialah Ronny Gani, salah seorang animator yang bekerja di Industrial Light & Magic Singapore, sebuah anak perusahaan Lucas Film. Sebagai animator, pekerjaan Ronny adalah menggerak-gerakkan karakter digital yang ada sesuai dengan gambaran yang diinginkan dari sang sutradara.

Profesinya saat ini dapat dibilang tidak sesuai dengan jurusan yang diambilnya ketika berada di UI dulu. Mengenai hal ini, Ronny punya cerita yang menarik. “Pada saat semester akhir kuliah saya di Arsitektur UI, saya menyadari bahwa potensi dan talenta saya memang bukan di bidang arsitektur, dan saya kembali ingin menghidupkan passion saya terhadap art,” tuturnya. Berawal dari kesadaran inilah maka Ronny mencari-cari media untuk menghidupkan keinginannya tersebut. ” Di saat yg bersamaan saya mendapatkan kesempatan utk mengenal dan menjadi tertarik terhadap software 3D, yang pada waktu itu saya gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.” Berawal dari perkenalan dengan software 3D inilah Ronny mengumpulkan dan mempelajari secara otodidak segala macam materi yang berhubungan dengan Computer Animation, mulai dari artikel/video di internet, buku-buku referensi, cd tutorial, seminar, dan segala macam materi lainnya.

Menemukan minatnya, Ronny akhirnya bertujuan untuk membuat portfolio/demo reel untuk mencari kerja di bidang animasi. Namun menemukan minat hanyalah awalan dari sebuah perjuangan, langkah berikutnya adalah mencari tempat dimana ia bisa bekerja sesuai dengan minatnya tersebut. Tanpa memiliki pendidikan formal dan pengalaman, Ronny kemudian membuat portfolio dan mencari pekerjaan di bidang animasi. Untungnya, perjuangan Ronny membuahkan hasil, ia diterima bekerja sebagai animator di Infinite Frameworks (IFW) di Batam setelah lulus kuliah. Proyek pertamanya saat itu adalah proyek layar lebar “Sing to the Dawn” yang dipasarkan di Indonesia dengan judul “Meraih Mimpi”. Ronny bekerja di perusahaan ini selama satu tahun.

Setelah mendapat pengalaman kerja di Batam, akhirnya Ronny memutuskan untuk mencari pekerjaan di Singapura sebagai batu loncatan. Proses pencarian kerjanya pun juga sangat mudah dan semuanya dilakukan melalui online di Internet, sampai akhirnya diterima dan diberi izin kerja. Awalnya ia bekerja di perusahaan lokal Singapura, Sparky Animation. Sparky Animation adalah sebuah perusahaan animasi yang mengerjakan proyek-proyek skala kecil, seperti serial TV dan film DVD. Setelah enam bulan bekerja di sana, Ronny kemudian mendapatkan pekerjaan di Lucas Film Animation di Singapura selama kurang lebih empat tahun. Di Lucas Film inilah, ia terlibat dalam pembuatan serial TV Star Wars: The Clone Wars untuk musim tayang ke-2, 3, dan 4 serta mengerjakan proyek film Pacific Rim dan juga Avengers.

Banyak tantangan yang dihadapi Ronny dalam perjuangannya untuk meraih posisinya sekarang ini. Mulai dari tingkat persaigan yang tinggi dimana ia bekerja serta masalah pengetahuan tentang animasi itu sendiri. ” Karena kurang terfasilitasinya pendidikan tentang animasi sendiri di Indonesia, mengakibatkan proses pembelajaran yang saya lakukan menjadi agak lambat, ” tuturnya. Namun, seperti yang dikatakannya dalam wawancara, “Nothing that is really big, that would be able to stop me from getting what I want to reach,” Ronny tidak pernah menyerah sampai ia meraih posisinya sekarang ini. Berkaca dari pengalamannya ini, kedepannya Ronny ingin membuat sekolah animasi berbasis online, “Supaya anak-anak muda yang mau belajar tentang animasi karakter punya akses kepada knowledge-nya, terlepas dari lokasi dimana mereka berada” tutupnya. (WND)

Related Posts

Leave a Reply