Untuk mencegah penyebaran penularan pandemi Covid-19, Rumah Sakit UI (RSUI) menerapkan mekanisme skrining awal bagi setiap pengunjung yang ingin mengakses pelayanan kesehatan di RSUI.
Skrining tahap awal dilakukan di dalam tenda putih, dengan memeriksa gejala-gejala klinis yang ada pada pasien. Setelah dilakukan skrining awal, maka pasien dikategorikan ke dalam 3 warna: hijau, kuning, dan merah.
Pasien dikategori hijau akan direkomendasikan untuk masuk ke poli spesialis atau tujuan pasien lainnya. Kategori kuning akan disarankan untuk masuk ke Poliklinik (tenda oranye) atau mendapatkan edukasi terkait gejala klinis yang dialami. Kategori merah akan dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau ruang rawat inap.
Kategori hijau adalah orang-orang yang tidak memiliki gejala demam, batuk, pilek, serta tidak ada riwayat kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Selain itu juga tidak riwayat perjalanan dan tidak tinggal di daerah transmisi lokal.
Bila seseorang punya riwayat perjalanan, serta melakukan kontak dengan kasus positif Covid 19, serta mengalami gejala batuk, pilek, demam, maka orang tersebut akan masuk kategori kuning. Kategori ini akan dianjurkan untuk menjalani Rapid Test.
Bila Rapid Test positif, maka orang tersebut harus memakai masker serta melakukan konfirmasi laboratorium dan melakukan contact tracing. Contact tracing adalah mekanisme untuk melakukan rekam jejak kontak fisik terhadap orang-orang disekitarnya beberapa hari sebelumnya.
Sedangkan, bila hasil Rapid Test negatif, maka orang tersebut akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, rapid test ulang di hari ke 10, serta memakai masker dalam kesehariannya.
Kategori Merah adalah orang-orang dengan suhu badan lebih dari 39 derajat Celcius,kesulitan bernapas, serta memiliki riwayat kontak erat dengan kasus positif Covid-19, maka RSUI akan menyarankan untuk melakukan rawat inap di RS Rujukan Covid-19.
