https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
Saravanti Teliti Alat Ukur Dampak Psikososial Ganguan Estetika Orafasial - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Saravanti Teliti Alat Ukur Dampak Psikososial Ganguan Estetika Orafasial

Universitas Indonesia > Berita > Saravanti Teliti Alat Ukur Dampak Psikososial Ganguan Estetika Orafasial

Kamis (14/11) telah dilaksanakan ujian promosi doktor di Aula Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI).

Promosi doktor atas nama Saravanti tersebut mengambil judul disertasi Pengembangan Model Prediksi dan Alat Ukur Dampak Psikososial Gangguan Estetika Orofasial Pasien Prostidonsia.

 Dalam penelitiannya menghasilkan temuan tiga alat ukur dan indeks prediksi yang digunakan untuk evaluasi estetika orofasial serta dampak psikososialnya.

Penilaian kepuasan pasien terhadap kondisi orofasialnya dapay menggunakan alat ukur Orofacial Esthetic Scale (OES). Sedangkan, untuk menilai dampak psikososialnya yang dapat digunakan untuk masyarakat luas dalam upaya mengidentifikasi persepsi seseorang.

 Lalu, untuk memperkirakan dampak psikodosial suatu kondisi dengan gangguan estetika pada kasus rehabilitasi prostodontik dapat menggunakan alat ukur estetika orofasial prostodonsia dari pengembangan indek Proshetic Esthetic Index (PEI) dan model prediksi.

 Selanjutnya, dia juga berharap bahwa pengembangan metode evaluasi yang komprehensif dan terukur dalam penelitian ini dapat digunakan untik menilai kualitas hidup pasien prostodonsia dengan berbagai gangguan estetika ororfasial, sehingga para klinis dapat mempertimbangkannya untuk melawar perawatan yang tepat sesuai indikasi dan keinginan pasien.

 Pengambilan topik tersebut didasari dengan alasan masyarakat sangat mementingkan penampilan fisik dalam hal berinteraksi.

Fisik yang menarik utamanya dinilai dari wajah dengan penampilam gigi dan senyum sebagai faktor penentu.

Seseorang dengan gangguan estetika pada wajah, gigi, dan mulut atau orofasial akan berdampak dengan psikososial, seperti perasaan, pikiran, dan lain sebagainya. Dalam akhir ujian promosi doktor Saravanti mendapat nilai IPK sebesar 3,98.

Related Posts

Leave a Reply