Setelah memperoleh 5 Star pada Healthy University Rating System (HURS) 2022, Universitas Indonesia (UI) kembali menjalani visitasi untuk penilaian HURS 2023. Visitasi yang dilakukan oleh Sekretariat ASEAN University Network-Health Promotion Network (AUN-HPN) dilaksanakan di Gedung Pusat Administrasi Universitas (PAU), pada Selasa (20/2). Penilaian AUN-HPN terhadap UI ini mencakup tiga indikator HURS, yakni System and Infrastructure, Zero Tolerance Areas, dan Health Promotion Areas.
Pada pertemuan tersebut, Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, menyebut bahwa HURS mendorong universitas dan sivitas yang ada di dalamnya untuk hidup lebih baik. Indikator yang ditetapkan HURS tidak hanya menilai fasilitas yang mendukung terciptanya lingkungan sehat, tetapi juga melihat sistem dan kebijakan yang diterapkan UI untuk memastikan warganya sehat.
Sebenarnya, sistem pemeringkatan ini hanyalah sebuah instrumen. Yang terpenting dari proses ini adalah bagaimana kita bisa mengubah diri dan perilaku kita agar menjadi lebih baik lagi. Kami menganalogikan sistem pemeringkatan ini seperti medical checkup. Sebagaimana saat kita melakukan medical checkup, yang terpenting bukanlah hasil pemeriksaannya, melainkan perubahan yang dilakukan setelah kita mengetahui hasil medical checkup, ujar dr. Agustin.
Prof. Dr. Chartchalerm Isarankura-Na-Ayudhya selaku Dean of Faculty of Graduate Studies, Mahidol University sekaligus Chair of the Committee on HURS Development, mengatakan bahwa tujuan visitasi ini adalah untuk memverifikasi seluruh data yang diberikan oleh UI dengan kondisi fasilitas dan sistem yang ada di lapangan. Tim AUN-HPN ingin menilai secara langsung keberhasilan UI dalam menciptakan kampus sehat yang dibuktikan melalui raihan 5 Star pada keikutsertaan pertamanya di HURS 2022.
Ia mengatakan, Saya menyampaikan selamat kepada UI atas capaian yang diraih pada tahun lalu dan saya mengucapkan terima kasih atas upaya UI dalam menciptakan kampus sehat. Kami telah mengikuti pedoman dari UI GreenMetric dan QS Rating System. Dalam pemeringkatannya, UI GreenMetric menyediakan informasi yang mampu mendorong universitas menjadi kampus hijau. Kami ingin memperluas hal tersebut melalui HURS, untuk memonitor universitas agar menjadi kampus yang sehat.
Proses assessment diikuti oleh perwakilan dari UI yang terdiri atas Kepala UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan, Prof. Dr. Ir. Sjahrul Meizar Nasri, M.Sc.; Kepala Klinik Satelit, Dr. dr. Dhanasari Vidiawati Sanyoto, M.Sc., CM-FM; Kepala Biro Humas dan KIP, Dra. Amelita Lusia, M.Si.; dan Staf Khusus Sekretaris Universitas Bidang Pengembangan Kampus Sehat dan Tanggap Bencana, Dr. Robiana Modjo, SKM, M.Kes. Adapun perwakilan dari AUN-HPN, antara lain Executive Director of AUN-HPN and Acting Director of ASEAN Institute for Health Development (AIHD), Mahidol University, Assoc. Prof. Dr. Chuthamanee Suthisisang; Deputy Executive Director of AUN-HPN and Acting Deputy Director for Administration at AIHD, Mahidol University, Assoc. Prof. Dr. Thunwadee Suksaroj; General Administration Officer at the AUN-HPN Secretariat Office, AIHD, Mahidol University, Ms. Kamonchat Jantarat; dan Researcher at the AUN-HPN Secretariat Office, AIHD, Mahidol University, Ms. Jariya Sriklad.
Setelah proses assessment, seluruh delegasi AUN-HPN mengunjungi beberapa lokasi di UI, di antaranya Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Vokasi, Klinik Satelit, dan Sarana Olah Raga (SOR), untuk melihat fasilitas kesehatan yang disediakan, terutama yang berkaitan dengan physical activity dan sarana difabel. Selain sarana kesehatan, delegasi AUN-HPN juga mendatangi Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) yang diadakan di Lobi PAU UI.
Posbindu merupakan pos pemeriksaan kesehatan yang diadakan secara rutin setiap dua bulan sekali. Program ini diinisiasi oleh Klinik Satelit dengan mengadopsi sistem kesehatan yang ada di puskesmas untuk diterapkan di kampus. Tujuan dari program ini adalah untuk memantau kesehatan warga UI dan memastikan mereka berada dalam sistem kesehatan yang baik. Pada Posbindu kali ini, selain pemeriksaan tanda-tanda vital, seperti nadi, tekanan darah, suhu tubuh, dan saturasi oksigen, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengukur tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Pasien juga dapat menjalani pemeriksaan fungsi paru (spirometri) dan berkonsultasi kesehatan secara langsung dengan dokter.
